WahanaNews.co | Letjen TNI Ali Hamdan Bogra
dijuluki "kakak besar" oleh para calon bintara otonomi khusus
(otsus)Papua yang sedang menjalani pendidikan kemiliteran.
Letjen
TNI Ali Hamdan Bogra merupakan inisiator program bintara otsus, semasa
menjabat Panglima Kodam XVIII/Kasuari di Papua Barat.
Baca Juga:
Usai Gabung Tentara Rusia Kewarganegaraan RI Satria Eks Marinir Hilang
Dalam
tayangan YouTube TNI AD, Jumat (12/2/2021),
diceritakan bagaimana Ali Bogra menyemangati para pemuda/pemudi Papua untuk
maju dan mengabdikan diri kepada Ibu Pertiwi.
"Saya
memandang adik-adik kami di sana ini, mereka mempunyai jiwa dan semangat juang. Itu ada di tiap
suku-suku, tinggal bagaimana membina mereka dengan baik, kami urus mereka
dengan baik," kata mantan Koordinator Staf Ahli Kasad itu.
Baru
saja, Ali Bogra melakukan serah terima jabatan Koorsahli Kasad dan sekarang
menduduki jabatan sebagai perwira tinggi di Mabes TNI AD dalam rangka
purnatugas dari kedinasan TNI.
Baca Juga:
POM TNI Razia Ponsel Prajurit Cegah Aplikasi Terlarang
Semasa
menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari, Ali Bogra menginisiasi program
perekrutan bintara otsus dengan biaya dari dana otsus yang diteruskan oleh
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa selaku Pangdam yang baru, dan kini telah menyaring
1.000 calon bintara.
Sebanyak
1.000 calon bintara asal Papua itu kini "digembleng" di sejumlah
Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) di Pulau Jawa untuk menjalani Pendidikan
Pertama Bintara (Dikmaba) Otonomi Khusus Orang Asli Papua (OAP) Kodam
XVIII/Kasuari 2020.
Jumlah
sebanyak itu terdiri atas 330 siswa dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung,
240 siswa bintara ke Rindam IV/Diponegoro Semarang, 260 siswa ke Rindam
V/Brawijaya Surabaya, dan 130 calon bintara ke Rindam Jaya Jakarta.
Sementara sebanyak 40 putri asli Papua
mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan (Pusdik) Korps Wanita TNI Angkatan
Darat (Kowad), Lembang, Bandung.
Para
calon bintara prajurit karier (PK) otsus Papua tersebut menempuh pendidikan
selama 20 minggu, terhitung mulai 4 November 2020 hingga 23 Maret 2021, dengan
materi pendidikan dasar keprajuritan.
Sebagai
putra asli Papua, jenderal bintang tiga kelahiran Serui, Papua Barat, 6 Januari
1963, itu juga menceritakan perjuangannya ketika mendaftar
sebagai TNI dan prestasinya semasa menempuh pendidikan di Akademi Militer.
Ali
Bogra berpesan kepada para pemuda-pemudi Papua itu untuk tetap bersemangat
menjalankan tugas kelak sebagai prajurit TNI, terutama dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tentara
itu disiapkan berperang, harus semangat. Tidak usah takut mati, mati itu Tuhan
yang atur. Buktinya, saya sudah ke sana ke mari, tidak mati-mati ini. Masalah mati enggak usah
pusing-pusing. Yang penting tugas, semangat jaga keutuhan NKRI dari Sabang
sampai Merauke," katanya.
Para
siswa Secaba pun menyampaikan terima kasih kepada "kakak besar" atas
kepercayaan dan bimbingannya, seperti disampaikan Jefri Wilson, siswa Secaba
Otsus Papua.
"Yang
terhormat Bapak Ali Hamdan Bogra, terima kasih dengan Secaba Otsus ini saya
tembus menjadi seorang prajurit," katanya, dalam tayangan tersebut.
Senada,
Andre Kaoci, yang juga siswa Secaba Otsus Papua, menyampaikan terima kasih kepada
Letjen Ali Bogra sebagai penggerak program tersebut, Pangdam XVIII/Kasuari, dan
Pemerintah Provinsi Papua Barat.
"Berikan
saya kesempatan mengabdi pada bangsa dan negara," pungkasnya. [dhn]