WahanaNews.co | Dua orang perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Darat (AD) jebolan Akademi Militer (Akmil) 1992 dianggap memiliki peluang besar menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Dua orang Pati TNI AD tersebut Letnan Jenderal (Letjen) TNI Maruli Simanjuntak dan Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon.
Baca Juga:
Marsda TNI Deni Hasoloan, Adik Jenderal Maruli Simanjuntak yang Kini Menjabat Pangkoopsud II
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengusulkan nama KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono yang akan pensiun pada 26 November 2023.
Surat presiden (surpres) tentang penunjukan Agus Subiyanto sebagai calon panglima TNI diterima DPR pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Selanjutnya, DPR akan menjadwalkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap Agus.
Baca Juga:
KSAD Maruli: Tak Ada 'Perang Bintang' dalam Pilgub Jateng 2024
Posisi KSAD akan kosong setelah Jenderal TNI Agus Subiyanto dilantik menjadi Panglima TNI.
Adapun Agus Subiyanto dilantik menjadi KSAD oleh Presiden Jokowi pada Rabu, 25 Oktober 2023 menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang purnabakti per 19 November 2023. Agus merupakan lulusan Akmil 1991.
Agus Subiyanto pernah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta (2009-2011) ketika Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo 2005-2012.
“Yang potensial (jadi KSAD) adalah yang bintang 3 (Letnan Jenderal, red), pernah jadi Pangdam dan pernah menjadi ring 1 Presiden (Danpaspampres) atau yang pernah menjabat di Solo,” kata Pengamat Keamanan dari Universitas Indonesia Stanislaus Riyanta kepada media, Selasa (7/11/2023).
Dia juga menyoroti angkatan Agus Subiyanto.
“Dan ada lagi, jika dilihat nanti Panglima TNI-nya yang sedang diusulkan adalah angkatan 1991, maka kemungkinan KSAD yang dipilih minimal sama atau lebih muda, jadi angkatan 1991 atau 1992. Jadi yang berpotensi besar untuk terpilih adalah Maruli dan Richard Tampubolon,” pungkasnya.
Sekadar informasi, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Maruli Simanjuntak saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2018-2020 ini merupakan lulusan Akmil 1992.
Sedangkan Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon kini menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan III). Richard Tampubolon juga merupakan lulusan Akmil 1992.
Hal senada dikatakan oleh Pengamat Militer dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) Sidratahta Mukhtar.
“Melihat prestasi peluang Letjen Maruli juga besar. Bagaimanapun posisi Pangkostrad cukup menentukan,” katanya.
Karena, menurut dia, saat ini menjelang Pemilu 2024 sebagai pemilu yang alot dan punya tensi politik tinggi, maka bukan saja asal diambil dari para pati jenderal bintang tiga yang ada.
“Tetapi mana di antaranya yang paling kapabel dan punya kemampuan mengatasi situasi keamanan nasional akibat pemilu,” ujarnya.
“Jadi, bila panglimanya nanti Jenderal Agus, maka KSAD akan dicari yang bisa sejalan dengan panglima. Kedua, mampu menguasai teritorial. Karena panglima berlatar belakang AD, maka KSAD nantinya yang bisa bersinergi dengan panglima, kalau tidak akan kurang efektif hadapi tahun politik jelang pemilu dan pascapemilu 2024,” ungkapnya.
Menurut dia, keterpilihan Panglima TNI dari matra darat menunjukkan bahwa Presiden Jokowi ingin TNI dapat berperan maksimal dalam menghadapi pemilu yang demokratis, jujur, adil, dan aman.
[Redaktur: Zahara Sitio]