Pati sudah mempunyai modal dasar pengembangan yang dapat menumpu harapan masyarakat dan mempunyai sumber-sumber pertumbuhan baru untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
Sayangnya, iklim yang tidak menentu menjadi tantangan utama sektor kelautan dan perikanan dalam beberapa tahun terakhir, meskipun BMKG selalu melakukan observasi, analisis, dan prakiraan kondisi cuaca hingga gelombang.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Serahkan Bantuan Alat Tangkap Nelayan untuk Tingkatkan Produksi Perikanan
Akibatnya, sering terjadi kecelakaan laut yang fatal.
Dengan demikian melalui SLCN, nelayan bisa mengetahui kapan waktu untuk melaut dengan melihat tinggi gelombang serta bekerja di zona yang aman untuk menangkap ikan dengan tepat tanpa membuang waktu dan membahayakan diri.
Ia berharap para nelayan bisa memanfaatkan SLCN dan informasi cuaca dari BMKG secara maksimal agar dapat selamat dalam melaut dan mendapatkan penghasilan melimpah dari kekayaan bahari di daerahnya.
Baca Juga:
Ribuan Nelayan Dukungan ASET, Siap Pasang Badan Menangkan Dua Periode
“Kalau sewaktu-waktu terjadi peringatan dini, BMKG bisa menyebarluaskan informasi, prakiraan bisa segera disebarluaskan. Akan tetapi, informasi itu harus dipahami oleh pengguna. Pengguna yang membutuhkan yakni nelayan,” ujar Dwikorita.
Anggota Komisi V DPR Sudewo meminta para nelayan serius mengikuti SLCN agar pengetahuannya bertambah.
Ia turut meminta agar SLCN dapat disebarluaskan kepada semua nelayan agar semuanya dapat mengikuti dan memiliki kemampuan kerja yang semakin optimal namun tetap berhati-hati.