WahanaNews.co | Pasca peristiwa berdarah di stadion kanjuruhan malang, Sederet kejanggalan turut menyelubungi, akhir pekan lalu yang menjadi duka bangsa.
Berikut 5 kejanggalan dalam tragedi Kanjuruhan:
Baca Juga:
Cekcok soal Warisan, Adik Bakar Kakak Sendiri Saat Sedang Salat hingga Tewas
1. Gas Air Mata
FIFA dalam regulasi soal keamanan dan keselamatan di stadion telah memasukkan gas air mata sebagai barang haram di tempat pertandingan. Sementara PSSI menyebut senjata api atau 'senjata pengurai massa' tidak boleh dibawa atau digunakan.
Terlepas dari aturan FIFA dan PSSI tersebut, gas air mata ternyata begitu terasa di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga:
Inspektorat dan Diskominfo Malang Raya Gandeng PWI Sosialisasikan Pencegahan Antikorupsi
"Waktu itu pas saya balik dari ruang konferensi pers ke ruang ganti saya mulai terasa matanya sudah mulai perih, langsung saya sadar kalau ini adalah bom, lupa saya namanya, air mata, bom air mata."
"Dan di situ saya masuk dari, jalan dari ruangan konferensi pers ke ruang ganti dan di situ di lorong itu sudah mulai masuk banyak orang, gendong-gendong orang yang lain dan teriak-teriak untuk minta bantuan," aku pelatih Arema FC Javier Roca dalam wawancara dengan CNNIndonesia TV.
Penggunaan gas air mata juga diakui Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afianta. Jenderal bintang dua itu menjelaskan polisi menembakkan gas air mata karena para pendukung Arema tak puas dan turun ke lapangan. Polisi menganggap aksi mereka membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial. Senada dengan Nico, Menkopolhukam Mahfud MD juga menyebut penggunaan gas air mata diarahkan ke penonton.