WahanaNews.co | Keluarga merasa banyak janggal terkait kematian Mahira Dinabila (18) mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU). Hingga kini Polsek Patumbak telah memintai keterangan 14 orang saksi untuk mendalami kasus itu.
"Sudah 14 orang saksi yang dimintai keterangan. Masih penyelidikan ," kata Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago melansir CNN Indonesia, Sabtu (20/5/2023).
Baca Juga:
Otak Pelaku Pemerkosaan Siswi SMP Hingga Tewas di Palembang Sempat Ikut Yasinan Korban
Makam Mahira Dinabila yang berada di pekuburan muslim Perumahan Mandala, Jalan Kenanga Raya, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang telah dibongkar pada 13 Mei 2023 untuk keperluan otopsi. Namun Faidir mengaku belum bisa memberikan penjelasan terkait hasil otopsi.
Sebelumya, Mahira Dinabila ditemukan tewas di kediamannya di Kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu (3/5). Saat ditemukan, jasad perempuan berusia 18 tahun itu sudah membusuk dengan kepala tinggal tengkorak dan rambut terbakar.
Oky Andriansyah selaku keluarga dari Mahira mengatakan banyak ditemukan kejanggalan dalam kematian keponakannya itu. Dia menduga Mahira tewas dibunuh.
Baca Juga:
Ditinggal Istri dan Anak Merantau, Pria di Nias Ditemukan Tak Bernyawa di Dapur Rumahnya
Oky sendiri terakhir kali berkomunikasi dengan Mahira pada 23 April 2023. Setelah itu, handphone Mahira tak bisa dihubungi.
Belakangan istri Oky pun mendapat pertanyaan dari teman Mahira terkait keberadaan Mahira. Sebab Mahira sudah lama tidak masuk kuliah.
Kemudian, pada 3 Mei 2023 malam, Oky dan istrinya memutuskan datang ke Komplek Rivera. Ternyata Mahira ditemukan sudah tak bernyawa.