WahanaNews.co | Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei komunitas dunia digital jadi kantong besar penentu pemenang dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Dari hasil survei tersebut tercatat mengguna Whatsapp dan Facebook (FB) jadi penentu paling besar dengan angka 50 persen.
Baca Juga:
Kecewa atas Keputusan Dewan Etik soal Survei Pilkada Jakarta, Poltracking Mundur dari Persepi
"Menjelang pilpres 2024, jumlah komunitas digital mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan masa sebelum pilpres 2019," kata Ade Mulyana Direktur CPA LSI Denny JA, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/7).
Ia memaparkan pada tahun 2017, mereka yang menggunakan FB sebesar 29,1 persen, sedangkan mereka yang menggunakan whatsapp sebesar 47,0 persen.
Menjelang Pilpres 2024, mereka yang menggunakan FB sebesar 51,8 persen, dan mereka yang menggunakan WA sebesar 60,0 persen.
Baca Juga:
Gibran Rakabuming Raka Dukung Dukungan Puan Maharani untuk Kaesang di Pilkada Jawa Tengah 2024
Tak hanya itu, mereka yang menggunakan media sosial lainnya seperti instagram dan youtube juga mengalami kenaikan.
Pengguna instagram meningkat dari 13,7 persen di tahun 2017, menjadi 22,6 persen di tahun 2022. Pengguna youtube dari 19,7 persen di tahun 2017 menjadi 45,0 persen di tahun 2022.
Namun pengguna instagram dan youtube masih di bawah 50 persen penggunanya di Indonesia pada tahun 2022.
"Ini hal baru dalam Pilpres 2024, yang mana nanti pemilik akun FB dan WA yang sudah di atas 50 persen otomatis akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penentuan pilihan nanti saat capres," ungkapnya.
Survei nasional LSI Denny JA dilengkapi dengan riset kualitatif pada tanggal 24 Mei-7 Juni 2022, menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview).
Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar kurang lebih 2,9 persen. Survei dilengkapi oleh data kualitatif hingga tanggal 5 juli 2022
Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview), untuk memperkuat temuan dan analisa. [rin]