Luhut menilai, kawasan Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar. Ditambah saat ini sudah ada sembilan fasilitas sarana dan prasarana pariwisata yang telah diselesaikan pembangunannya, yaitu Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Simanindo, Instalasi Pengelolaan Air dan Limbah Parapat, Pantai Bebas Parapat, Ruang Terbuka Atsari, Hutaraja Kampung Ulos, dan Huta Siallagan.
Namun, Luhut mengatakan, pembangunan kawasan Danau Toba perlu diseimbangkan antara sisi barat dan utara dengan timur dan selatan. Hal ini agar konektivitas antara wilayah bisa terjalin, sehingga mampu mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi masyaraka di sekitar Danau Toba.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
"Saya katakan kepada Presiden bahwa Pembangunan DPSP Danau Toba perlu melanjutkan keseimbangan pembangunan antara sisi barat-utara dengan timur-selatan kawasan Danau Toba sampai 2024," tambahnya.
Luhut juga meminta agar seluruh “stakeholders” yang terlibat dalam pengembangan kawasan Danau Toba memperhatikan aspek kelestarian dan kontribusi terhadap pengurangan dampak perubahan iklim.
"Saya berharap gotong royong yang menjadi falsafah hidup masyarakat Batak, dapat terwujud lewat kolaborasi nyata antara para pemangku kepentingan beserta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan serta kekayaan alam kawasan Danau Toba sehingga berkat Tuhan YME juga bisa dipetik “buah” nya oleh anak cucu kita di kemudian hari," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.