WahanaNews.co | Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan wanti-wanti pada wilayah yang sudah mengalami penurunan level PPKM. Menurutnya, jangan sampai terjadi euforia yang akan menimbulkan masalah.
Awalnya, Luhut menyampaikan, penurunan level PPKM lebih cepat dari perkiraannya. Namun penurunan itu tidak dibarengi dengan kecepatan vaksinasi, implementasi PeduliLindungi, dan protokol kesehatan.
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Ucapan Idulfitri 1444 Hijriah
"Situasi COVID yang membaik begitu cepat di Jawa dan Bali menyebabkan penurunan level PPKM yang lebih cepat dibandingkan dengan perkiraan kita. Di sisi lain, kecepatan vaksinasi, dan implementasi Peduli Lindungi, dan protokol kesehatan masih tertinggal," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (13/9/2021).
Penurunan level PPKM yang cepat membuat euforia masyarakat. Hal ini disebut Luhut berbahaya karena bisa membuat kasus kembali meningkat.
"Penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan euforia dari masyarakat yang tidak disertai protokol kesehatan, implementasi PeduliLindungi. Hal ini cukup berbahaya karena dapat mengundang gelombang berikutnya, dari gelombang Covid-19," kata Luhut.
Baca Juga:
Industri Retail Antisipasi Perubahan Konsumen di Masa Pascapandemi
Luhut mengingatkan soal varian Delta Covid-19. Varian ini cepat menular dibandingkan dengan varian di Alfa di masa awal pandemi.
"Ingat, sebelumnya kita dapat varian Alfa, kita sekarang mengalami varian Delta yang lebih dahsyat," ujarnya.
Tak hanya itu, Luhut pun mewanti-wanti sejumlah daerah di Jawa Tengah yang alami kenaikan kasus kematian. Dia ingin agar masalah ini bisa segera teratasi sehingga tidak lagi ada lonjakan kasus seperti saat Juli 2021.
"Perlu kewaspadaan kita semua, karena peningkatan kasus konfirmasi angka kematian di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Seperti Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal, Kabupaten Semarang, ini early warning pada kita. Di satu sisi turun, tapi ada juga kasus kelihatan meningkat," kata Luhut.
"Kita harus hati-hati, jangan kita kembali ke tanggal 15 Juli," ujar Luhut. [qnt]