WahanaNews.co | Menghadapi berbagai tantangan baru usai krisis pandemi Covid-19 melanda dunia tiga tahun terakhir, kini industri retail modern perlu bersiap untuk mengikuti tren perubahan konsumen ke depan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI), Djohan Rachmat mengungkapkan, perubahan pola belanja konsumen berubah begitu cepat. Tidak hanya pada masa pandemi namun juga ketika akan berubah menjadi endemi.
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Ucapan Idulfitri 1444 Hijriah
"Ini akan membuat perubahan pilihan dari konsumen. Oleh karena itu, pemasok ritel untuk dapat cepat mengikuti langkah mengantisipasi perubahan ini," kata Djohan dalam Pertemuan AP3MI di Jakarta, melansir Republika, Minggu (26/2/2023).
Dia menekankan bahwa kerjasama antara pemasok ritel dan toko ritel, online dan offline, saling berkaitan. Keduanya harus dapat bekerja sama secara erat untuk mencapai retail parity dan menciptakan win-win solution.
Di sisi lain, staf retail yang profesional harus dikembangkan untuk menemukan strategi terkini guna menjawab tren konsumen. Pemerintah, kata Djohan, juga telah menerbitkan Kepmen 18 Tahun 2022 untuk mendukung pengembangan dan penyelenggaraan ritel modern.
Baca Juga:
Jakarta Diserbu Macet Parah Usai PPKM Dicabut, Begini Dampaknya ke Kesehatan
Dalam kesempatan yang sama, Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kasan menyampaikan AP3MI sudah memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pemerintah bersyukur di tengah situasi pandemi, fundamental ekonomi tetap kuat yang ditandai dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional 2022 mencapai 5,1 persen.
Dengan dicabutnya peraturan PPKM sejak akhir 2022, pihaknya meyakini sektor retail akan semakin menggeliat. Hal itu didukung dengan konsumsi rumah tangga yang terus dalam proses pemulihan. [afs/eta]