"Ada yang bilang, Pak itu di
pinggir jalan, di pinggir jalan tol. Tol itu ndak ada pinggir jalannya, itu pembatas. Bahwa ada mobil tujuh kilo
macet, iya. Kalau dianggap mobil itu" satu
mobil isinya empat atau lima, kan 10 ribu. Itu bukan orang jemput. Itu orang mau
bepergian. Sebanyak 5.800 orang itu di dalam manifes bepergian, saat itu," ucap Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud juga menjelaskan
bahwa saat penjemputan Rizieq di bandara tidak ada perusakan yang beringas.
Baca Juga:
Peluang Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jawa Barat Dukungannya Lebih dari 50%
"Tidak ada perusakan di bandara
itu. Ada kerusakan, tapi bukan perusakan. Apa itu
perusakan, karena orang, misalnya, ketika
Habib Rizieq turun, itu orang ada yang naik kursi, ke meja. Itu kecil.
Artinya, tolerable. Artinya, tidak ada perusakan karena beringas," ungkap Mahfud.
Sehingga, Mahfud
memastikan, tidak ada pelanggaran yang terjadi saat proses penjemputan Rizieq, hingga dia diantarkan menuju kediamannya di Petamburan.
"Jadi ndak ada sebetulnya pelanggaran,
sebenarnya, dan tertib, diantar oleh polisi, jam empat sore sampe di rumah. Diskresi selesai, karena
saya katakan antar sampai rumah. Begitu diantar sampai rumah, selesai. Berarti, dia harus tunduk kepada aturan biasa. Nah, malamnya itu, sudah di luar itu. Yang
lainnya itu, sudah di luar itu," kata Mahfud. [qnt]