WahanaNews.co | Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada September 2024.
Hal ini menjadi sebuah kunjungan bersejarah yang diharapkan membawa pesan perdamaian dan persaudaraan ke seluruh dunia.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
Indonesia, dengan keragamannya yang kaya, menjadi tempat yang sempurna untuk menyampaikan pesan penting ini.
Kunjungan pemimpin tertinggi agama Katolik ini ke Indonesia telah menjadi topik hangat di kalangan umat Katolik dan masyarakat luas di Tanah Air.
Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang penuh kasih dan perhatian terhadap isu-isu kemanusiaan.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
Kunjungan ini akan menjadi momen penting bagi umat Katolik di Indonesia dan masyarakat Indonesia pada umumnya, untuk merasakan kehadiran dan pesan dari Bapa Suci secara langsung.
Suster Martha Driscoll OCSO, yang pernah melayani di Gedono dekat Salatiga, Jawa Tengah, berbagi kegembiraannya mengenai kunjungan Paus Fransiskus.
“Saya sangat bahagia mendengar bahwa Sri Paus akan mengunjungi Indonesia. Meskipun saya tidak berada di sana, saya merasa ini adalah suatu anugerah besar bagi tanah air,” kata Suster Martha dikutip dari ONTV, kanal YouTube yang dikelola Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), Sabtu (1/6/2024).
Dikatakan, Indonesia dikenal sebagai negara dengan keragaman budaya, etnis, dan agama yang kaya.
Dalam konteks ini, ujar Suster Martha yang sudah menjadi warga negara Indonesia, pesan Paus Fransiskus tentang hidup bersama dengan damai sangat relevan.
Suster Martha menambahkan, Indonesia memiliki pesan penting untuk dunia, yaitu belajar hidup bersama sebagai saudara, menghormati setiap perbedaan, baik antara Muslim dan Kristen Katolik maupun semua lapisan masyarakat.
"Saya yakin Paus sangat menghargai hal ini dan ingin mengunjungi Indonesia untuk menegaskan pesan tersebut,” ujarnya.
Paus Fransiskus telah lama menyuarakan pentingnya perdamaian, dialog antaragama, dan penghormatan terhadap perbedaan.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan harmonis antara berbagai komunitas agama di Indonesia, serta menginspirasi negara-negara lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam menciptakan perdamaian dan persatuan.
Dalam persiapan kunjungan ini, umat Katolik di seluruh Indonesia berdoa dan berharap agar kunjungan Paus Fransiskus membawa berkat dan inspirasi.
Suster Martha, meskipun berada jauh dari Tanah Air, turut mendukung persiapan ini dengan doa dan intensi kuat untuk kedamaian dan kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia.
“Sebagai seorang Trappist, saya akan mendampingi seluruh persiapan dan kunjungan Paus dengan doa. Saya berharap kunjungan ini membawa rahmat bagi semua orang,” tuturnya.
Hal yang sama dikatakan Romo Dimas Danang Pr, yang saat ini sedang belajar teologi di Universitas Katolik Paris.
“Saya sangat senang bahwa Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia. Semoga kunjungan ini membawa kegembiraan kepada umat Katolik di Indonesia dan memberikan semangat untuk mewartakan Injil serta melakukan karya evangelisasi,” kata Romo Danang.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, ujar Romo Danang, tidak hanya menjadi simbol harapan bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.
Pesan perdamaian yang dibawa oleh Paus Fransiskus diharapkan dapat menginspirasi semua orang untuk hidup harmonis, menghormati perbedaan, dan bekerja sama membangun bangsa.
Romo Danang menambahkan, Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa hidup kita adalah perutusan.
"Semoga kunjungan ini menguatkan perutusan umat Katolik Indonesia untuk terlibat dalam karya gereja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ini adalah pembelajaran bahwa kita semua bisa semakin terlibat dalam karya perutusan dan menyebarkan semangat Injil ke seluruh dunia,” ujarnya dikutip dari Indotren.com.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas internasional yang melihat Indonesia sebagai contoh nyata bagaimana masyarakat dengan beragam latar belakang bisa hidup berdampingan dengan damai.
Paus Fransiskus telah lama menjadi pendukung dialog antaragama dan penghormatan terhadap perbedaan budaya, dan kunjungan ini mempertegas komitmen tersebut.
Para pemimpin agama, aktivis perdamaian, dan masyarakat umum di seluruh dunia mengirimkan doa dan harapan terbaik mereka untuk kunjungan ini.
Mereka berharap bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan menjadi katalisator untuk perubahan positif, memperkuat hubungan antaragama dan mempromosikan perdamaian global.
[Redaktur: Zahara Sitio]