WahanaNews.co, Jakarta - Mantan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dituding pernah gagal menyelesaikan target investasi pemerintah. Tudingan itu disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM saat ini, Bahlil Lahadalia.
Tom Lembong lantas menanggapi pernyataan Bahlil. Co-Captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) itu menyebut data-data investasi bisa diakses oleh publik, serta mempersilakan publik menilainya sendiri.
Baca Juga:
Seluruh Fraksi DPR Setujui KEM-PPKF RAPBN 2025 untuk Dibahas Lebih Lanjut
"Saya kira data-datanya semuanya publik. Kami mempersilakan publik saja menganalisa dan membandingkan data-data, dan kami mempersilakan masyarakat menilai," katanya saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (30/01/24).
Namun saat dikonfirmasi apakah dirinya pernah gagal mencapai target investasi, Tom Lembong tidak memberikan penjelasan.
Sebelumnya, Bahlil sempat membandingkan kinerjanya dengan pejabat pendahulunya yang lulusan Harvard University. Meski tak Gamblang menyebutkan nama, diketahui Kepala BKPM sebelum Bahlil adalah Thomas Trikasih Lembong.
Baca Juga:
Indonesia Perkenalkan Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di World Water Forum ke-10
Awalnya Bahlil bercerita, Kepala BKPM periode Pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah Franky Sibarani. Namun terjadi reshuffle, yang membuat posisi Franky diganti Tom Lembong.
"2015 itu zamannya Pak Franky, itu RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Rp 519 triliun, tercapai Rp 545 triliun. Kemudian diganti oleh, saya tidak sebutkan namanya nanti besar kepala soalnya. 2016 ada reshuffle, target RPJMN Rp 594 triliun terealisasi Rp 612 triliun," katanya dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023 di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Namun Bahlil menyebut Tom Lembong gagal mencapai target investasi sebesar Rp 765 triliun pada 2018. Ia hanya berhasil merealisasikan investasi Rp 721,30 triliun.
"Kemudian tahun 2017 target Rp 678 triliun, realisasinya Rp 692 triliun. Namun pada 2018, catat ini RPJMN kita Rp 765 triliun realisasi investasinya Rp 721,30 triliun. Jadi dalam fase itu ada target yang tidak tercapai," tutup Bahlil.
[Redaktur: Sandy]