WahanaNews.co | Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebutkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menjadi rumah baginya. Bahkan, Ma’ruf mengatakan tidak akan meninggalkan MUI sebagai lembaga independen yang telah membesarkan namanya.
“Saya bersyukur saya bisa hadir di acara pembukaan Mukernas kedua hari ini, dan saya memang sepanjang masih bisa dan memungkinkan saya akan selalu hadir di setiap kegiatan karena bagi saya MUI adalah rumah saya,” ungkap Wapres saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
“Saya di MUI sejak anggota Komisi Fatwa, menjadi wakil ketua komisi fatwa, menjadi ketua komisi fatwa, menjadi ketua yang membidangi komisi fatwa, menjadi wakil ketua umum, sampai ketua umum, dan saya sekarang jadi ketua dewan pertimbangan majelis ulama indonesia. Kalau masih boleh ada lagi jabatan lagi, saya tidak akan pergi dari majelis ulama Indonesia,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan bahwa MUI hanya ada satu visi, yaitu visi MUI. “Saya katakan, tadi saya bilang, di MUI hanya ada satu visi, visi MUI. Jangan ada visi yang lain, visi perorangan, visi kelompok, kalau di MUI itu tidak satu visi, rusak, MUI ini akan rusak, akan kacau. Jadi hanya satu visi, yaitu visi MUI yaitu sebagai pelayan umat, menyatukan umat,” tegasnya.
“Saya kira tepat sekali tema kali ini, karena MUI adalah wadah perkhidmatan, perkhidmatan para ulama, para cendekiawan, perkhidmatan terhadap umat dan kepada bangsa dan negara. Ini saya kira itu memang visi MUI, kita sebut dengan pelayan umat, berkhimatan sebagai mitra pemerintah,” tambah Wapres.
Baca Juga:
Depan Asosiasi Haji, Wapres Ma'ruf Amin Singung Soal Pengurus Tandingan
Selain itu, Wapres meminta agar MUI ikut menjaga umat. “Kita juga, tapi ini fokus kita ini, prioritas kita adalah khidmatul umat, dijaga ini. Karena itu kita tidak usah bernafsu utk menambah jumlah itu, tidak, tidak perlu, memang tidak mungkin semua itu menjadi muslim. Allah sendiri juga mengatakan begitu, “kebanyakan manusia itu walaupun tidak akan beriman walaupun kamu mau” kata Allah kepada Nabi Muhammad, jangan ingin semua masuk, tidak semua,” tandasnya. [sdy]