WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan konstruksi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta.
Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, menuturkan, penghubung antara dua rumah ibadah ini secara teknis bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan, desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.
Baca Juga:
Gaji Terendah Rp 9,4 Juta, Kementerian PUPR Buka 6.388 Formasi CPNS 2024
"Ada tiga alternatif sebetulnya. Bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," ujarnya, dalam keterangan resmi, Selasa (21/9/2021).
Terowongan ini dibangun bertujuan untuk memfasilitasi ruang parkir bagi jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.
Proyek ini dimulai pada 15 Desember 2020 lalu, dengan anggaran Rp 37,3 miliar, yang dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya, dan perencana PT Yodya Karya.
Baca Juga:
Menkeu Sebut APBN Telah Salurkan Rp6 Triliun Untuk Pembiayaan Rumah
Selain faktor keamanan pengguna, PUPR menyebut, Terowongan Silaturahmi juga dibangun dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan bangunan.
“Bangunan Gereja Katedral sudah sangat tua dan merupakan cagar budaya, begitu juga dengan Masjid Istiqlal yang merupakan cagar budaya sehingga kita harus bangun suatu konstruksi yang benar-benar aman,” ujar Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti.
Terowongan Silaturahmi ini tersambung dengan basement parkir lantai 1 di Masjid Istiqlal yang dapat menampung 500 unit mobil.
Kehadiran terowongan ini diharapkan dapat memudahkan jemaah di kedua rumah ibadah ini untuk menggunakan lahan parkir secara bersama.
“Kalau Jumat bisa digunakan jamaah Masjid Istiqlal, hari Minggu bisa digunakan jemaat Gereja Katedral Jakarta, sehingga kita butuh terowongan,” kata Diana.
Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2.
Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral Jakarta, yakni 32 meter, hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral.
Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.
PUPR menjelaskan, arsitektur entrance terowongan ini dibangun dengan gaya modern, di mana eksteriornya menggunakan material transparan, sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang.
Sementara bagian interior dibuat senada dengan interior Masjid Istiqlal menggunakan marmer. [qnt]