Ia pun menyebut teori pentaheliks yang diterapkan menjadi keberhasilan Jabar melompat begitu jauh dalam survei IKP 202.
"Karena kami percaya demokrasi adalah pilar dari peradaban Indonesia di masa depan, kami percaya dalam demokrasi pemangku kepentingan yang nama teori pentaheliks ada academic, business, community, government, media menjadi pemegang peranan penting pada keberhasilan ini," paparnya.
Baca Juga:
Mundur dari Jabatan Dirjen IKP Kominfo, Ini Alasan Usman Kansong
Meski begitu, Emil terus berusaha memberi keberpihakan dan memberi rasa nyaman kepada insan pers, mengedukasi, serta membuka akses informasi kepada wartawan dan masyarakat.
"Memastikan kebebasan pers. Jadi pers merasa nyaman bersama kami di Jawa Barat sehingga masyarakat mendapatkan informasi seluas-luasnya tanpa ada halangan. Kami ingin melahirkan masyarakat yang madani," ungkap Emil.
Tanggapan Dewan Pers
Baca Juga:
Indeks Kemerdekaan Pers Papua Barat Diperingkat 33
Sementara itu, anggota Dewan Pers, Asep Setiawan, mengapresiasi Jabar atas perbaikan yang sangat signifikan dalam hal kemerdekaan pers.
Asep berharap, IKP membuat perkembangan kemerdekaan pers di Jabar dapat semakin meningkat.
"Dengan indeks ini diharapkan kemerdekaan pers di Jawa Barat ini semakin berkembang dan indeks sekarang ini angkanya termasuk kategori Cukup Bebas," kata Asep.