Selain menjadi CEO, ia juga memegang banyak posisi senior non eksekutif di banyak organisasi kepemerintahan dan LSM, seperti Komisi Pendidikan Nasional, Badan Promosi Pariwisata, Dana Mitra Lingkungan, Asosiasi Indonesia Imggris, Institut Asia-Australia, Yayasan Mitra Mandiri, dan sebagainya.
Di era pemerintahan Soeharto yang saat itu ingin melakukan pendayagunaan Tanri Abeng menjadi sosok yang dipilih sebagai komandonya. Ia diangkat menjabat Menteri Negara Pendayagunaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Kabinet Pembangunan VII, kebinet terakhir pemerintahan Soeharto (1998).
Hingga masa pemerintahan B.J. Habibie, ia tetap dipercaya di posisi jabatan yang sama dalam Kabinet Reformasi (25 Mei s/d 13 Oktober 1999).
Baca Juga:
Kolaborasi dengan WWF Indonesia, PLN Adaptasikan Kinerja Perusahaan Berbasis Alam
Setelah tak lagi berada di pemerintahan, Tandi banyak memanfaatkan waktunya untuk mengembangkan pemikiran dan pendidikan manajemen, termasuk penulisan buku manajemen.
Ia membuat buku "Dari Meja Tanri Abeng: Managing atau Chaos", yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan pada tahun 2000. Tidak hanya itu, Tanri Abeng yang mempunyai kepedulian di dunia pendidikan mendirikan Universitas.
Universitas yang dibangun pada 2011 itu diberi nama Universitas Tanri Abeng atau Tanri Abeng University di Jakarta Selatan.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.