Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara yang menghadiri acara peluncuran ini memberikan testimoninya.
“"Ini kan pandeminya 100 tahun, nggak pernah ada text book-nya. Jadi kita semua belajar sambil harus bikin kebijakan menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi,” ujarnya.
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
“Tidak ada buku mengenai topik ini, jadi semuanya (buku ini) merupakan catatan yang menjadi pembelajaran untuk kita semua dalam kebijakan publik menghadapi krisis yang baru pertama dalam 100 tahun terakhir dan banyak negara mengalami hal yang sama,” sambungnya.
Sehingga dengan demikian Indonesia dapat menangani kondisi-kondisi krisis dengan baik.
“Karena siklusnya pandemi atau krisis kesehatan ini ratusan tahun biasanya, ini bisa kita serahkan kepada generasi penerus. Jadi jangan kayak kita, waktu pandemi datang gak ada bukunya, tapi kalau ini mudah-mudahan bisa digunakan untuk ke depannya,” sebutnya.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pandemi Covid-19 adalah suatu hal yang abstrak, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan, namun memberikan banyak pelajaran.
Sebagai tambahan informasi, per Selasa, 20 Desember 2022 kasus harian Covid-19 Indonesia tercatat ada penambahan sebanyak 809 kasus baru.
Total penambahan angka kematian sebesar 26 kasus dan yang dinyatakan sembuh ada sebanyak 3.240 kasus.