WahanaNews.co | Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyebutkan, kasus perundungan terhadap anak terjadi hampir setiap hari.
Data tersebut diperolehnya dari hasil pelacakan yang dilakukan melalui media.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
"Jadi memang berat ini," katanya di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Menurut Risma, sapaan akrabnya, perlu adanya ruang yang diciptakan bagi anak untuk bebas berkreasi. Dengan begitu, anak dapat mengeksplorasi bakat dan minatnya, kemudian terhindar dari tindakan negatif seperti perundungan.
Ia pun meminta agar setiap orang tua tidak memaksakan kehendak pada anak-anak, tetapi mendorong anaknya mengembangkan bakat yang diminatinya.
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
"Kasihan mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, Risma berencana menata Kantor Kemensos di kawasan Salemba, Jakarta. Sehingga nantinya terdapat ruang-ruang bagi anak untuk bermain ketika sore.
Indonesia baru saja memperingati Hari Anak Nasional yang berlangsung di Kebun Raya Bogor pada 23 Juli 2022. Namun peringatan dengan tema besar Anak Terlindungi Indonesia Maju ini masih dibayangi dengan kasus kekerasan terhadap anak.
Semisal, kasus seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar di Tasikmalaya, Jawa Barat yang berjuang sekitar satu minggu di rumah sampai sakit, akhirnya meninggal akibat depresi mengalami perundungan temannya pada 20 Juli 2022.
Kemudian ada juga kasus seorang anak yang menjadi korban kekerasan orang tua di Bekasi, Jawa Barat yang terbongkar melalui sebuah video yang viral di media sosial. Anak tersebut terlihat dalam kondisi memelas dengan badan kurus serta kaki dirantai. [rin]