WAHANANEWS.CO - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menanggapi keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka blokir anggaran, termasuk bagi kementeriannya. Meski menyambut baik kebijakan tersebut, Dody mengaku anggaran yang diberikan masih jauh dari cukup.
"Kan (anggaran PU) yang dikasih sekarang juga masih amat sangat kurang, kan? Renovasi jalan, ribut terus, 'Kurang, pak, kurang'. Air, kurang, kurang. Semua kurang, enggak ada yang gak kurang," ujarnya dalam diskusi di Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (09/05/2025).
Baca Juga:
Anggaran Infrastruktur Dibuka, Kementerian PU Pacu Proyek Prioritas
Dody menegaskan, saat ini Kementerian PU tengah memprioritaskan pembangunan Sekolah Rakyat. Satu sekolah diperkirakan menelan biaya sekitar Rp150 miliar.
"Kami fokus bagaimana bisa ngejar Juli (2025) selesai yang renovasi, tahap 1, 65 (Sekolah Rakyat)-100. Tahap 2 itu Juli 2026 selesai (pembangunan 100 sekolah). Itu yang sebenarnya hari ini lagi saya kejar," jelasnya.
Merujuk data Direktorat Jenderal Prasarana Strategis, Kementerian PU akan mengelola anggaran Rp32 triliun pada 2026, dengan sekitar Rp25,8 triliun dialokasikan untuk pembangunan Sekolah Rakyat.
Baca Juga:
Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Menteri PU Selesai Pada 2026
Di tengah keterbatasan APBN, Dody menyebut pembangunan tanpa anggaran negara tetap diupayakan meski tidak mudah. "Susah iya, tapi bukan berarti gak mungkin," katanya.
Selain Sekolah Rakyat, Dody menyebut proyek lain yang menjadi prioritas termasuk giant sea wall dan penyelesaian pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). "(Anggaran untuk) IKN ada, IKN sudah ada dananya, ada. Kita kan tinggal beresin yang sisa-sisa lama. Ada, kita kerjakan. Tenang, tenang, aman," ucapnya.
Setelah blokir dibuka, anggaran Kementerian PU tahun ini meningkat menjadi Rp73,76 triliun dari sebelumnya Rp50,48 triliun. Pembukaan blokir ini merupakan bagian dari alokasi Rp86,6 triliun untuk 99 kementerian/lembaga, sebagaimana disetujui dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI pada 07/05/2025.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]