WahanaNews.co | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengaku belum bisa melarang warga Jakarta untuk melakukan pengambilan air tanah.
Hal tersebut lantaran hingga saat ini, sumber air minum untuk warga Jakarta hanya berasal dari Kalimalang sehingga belum mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat.
Baca Juga:
Jakarta di Prediksi Bakal Tenggelam
Seperti diketahui, pengambilan air tanah yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan muka tanah semakin tinggi.
Kondisi ini akan membuat daerah pesisir Jakarta rentan terkena banjir rob.
Namun karena hingga sekarang belum ada sumber air minum lainnya, pemerintah tentu tidak ingin gegabah dalam menerapkan larangan kepada masyarakat.
Baca Juga:
Usia 6 Negara Ini Diprediksi Tinggal 100 Tahun Lagi, Termasuk Indonesia!
“Sekarang ini sumber air minum Jakarta hanya dari Kalimalang. Ini bahaya sekali untuk kedepannya. Karena itu, harus ada tambahan pasokan dari Waduk Jati Luhur,” ujar Basuki dalam Talkshow "Apakah Kita Tangguh Terhadap Perubahan Iklim?", Rabu (27/10/2021).
Saat ini Kementerian PUPR sedang dalam tahap diskusi dengan Pemerintah DKI Jakarta soal tarif penggunaan air dari Waduh Jati Luhur 1 dan 2.
“Kalau ada sumber air lain, barulah kita bisa melarang orang untuk ambi air tanah. Namun belum bisa dipastikan kapan. Hanya untuk jaga-jaga, kita bikin tanggul dulu di Jakarta Uara karena daerah ini penurunan tanahnya paling parah,” tutur Basuki.