WahanaNews.co | Pemulihan
ekonomi mulai memasuki area positif, walaupun belum optimal. Emiten sektor
produk konsumsi masih dapat menjaga profitabilitas walaupun terbatas. Hal itu jadi
bukti berbagai perusahaan tetap mampu menjaga kinerja yang efisien di tengah
pandemi.
Baca Juga:
Cetak Hattrick, PLN Kembali Raih Kinerja Keuangan Terbaik Sepanjang Sejarah pada Tahun 2023
Salah satu emiten yang berhasil menjaga kinerja yaitu PT
Unilever Indonesia, Tbk . (Unilever), salah satu pelaku usaha produk konsumsi
terbesar di Indonesia.
Dihadapkan dengan pertumbuhan penjualan domestik yang
melambat pada triwulan pertama 2021, Unilever masih meraih penjualan bersih
sebesar Rp10,3 triliun, dengan kategori makanan menyumbang 3,7% pertumbuhan.
Meski faktanya, hampir semua kategori produk konsumen masih
mengalami pertumbuhan negatif. Analis pasar modal Sukarno Alatas menilai agar
kinerja bisa tetap terjaga saat ini perusahaan bisa fokus efisiensi biaya
bahkan bisa melakukan diversifikasi produk jika diperlukan. Sehingga tetap
diminati konsumen. Apalagi ditengah pandemi konsumen cenderung sensitif dengan
harga.
Baca Juga:
Lampaui Target Laba Tahun 2022, PLN Nusantara Power Terus Perkuat Co-Investment
"Kinerja sektor FMCG seperti Unilever dalam jangka
panjang tetap positif karena selain target pasarnya besar, kontribusi tingkat
konsumsi masyarakat terhadap ekonomi juga tinggi. Dan saat ini seharusnya
menjadi kesempatan untuk masuk. Karena ketika pendemi selesai, tingkat konsumsi
mulai normal disitu kita tinggal merasakan kenaikan dari kinerja
perusahaan," ujar Sukarno, di Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti
mengatakan, menghadapi pandemi yang berkepanjangan, Perseroan tetap fokus pada
pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang yang ditentukan oleh tiga
prioritas utama yaitu ketersediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen, keselamatan dan kesejahteraan karyawan.
"Serta tetap berkontribusi pada berbagai upaya yang
dilakukan pemerintah agar Indonesia segera bangkit lebih kuat pasca
pandemi," ujar Ira Noviarti.
Pada Triwulan 1 2021 belum terjadi pembatasan aktivitas
masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga kondisi ini menciptakan
situasi yang kontras pada performa usaha lintas sektor. Meski demikian,
Unilever berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp1,7 triliun dan peningkatan
marjin laba sebelum pajak melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk
efisiensi pada operasional perusahaan.
Perusahaan juga berupaya menjaga daya beli agar pemulihan
ekonomi bisa semakin positif. Karema itu, beberapa merek unggulan seperti Kecap
Bango dan Sahaja kini telah tersedia pada kemasan ekonomis yang diharap mampu
mendorong konsumsi masyarakat meski polanya berubah.
"Meski masih penuh tantangan, tahun 2021 juga
diharapkan menjadi tahun pemulihan. Dengan mengandalkan inovasi yang tepat
sasaran memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan terus beriorientasi pada
pertumbuhan jangka panjang, kami optimis bahwa Perseroan dapat mengatasi
berbagai tantangan dan siap menyambut dengan maksimal begitu momentum pemulihan
ekonomi tiba," ujar Ira .
Strategi lain yang dilakukan Unilever yaitu meluncurkan
Muslim Centre of Excellence (MCOE), Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari
pemerintah karena sejalan dengan visi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia
(MEKSI) 2024.
Secara nasional, pemerintah masih mencatatkan pertumbuhan
yang positif pada sektor industri halal, khususnya produk makanan, farmasi,
kosmetik, dan kebutuhan rumah tangga. Lewat Unilever MCOE, Perseroan diharapkan
mampu menjawab kebutuhan konsumen muslim di Indonesia, dan sekaligus menangkap
peluang ekspor ke pasar global.
Dalam paparan virtual peluncuran MCOE Menteri Keuangan
Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa penguatan industri
halal sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan visi Indonesia maju sebagai
pusat ekonomi syariah dunia.
"Saya menghargai komitmen dan juga keseriusan PT Unilever
Indonesia Tbk di dalam melahirkan produk-produk yang sesuai dengan nilai-nilai
yang dipercaya oleh umat muslim, yaitu produk halal," ujar Sri Mulyani.
Dalam aspek kontribusi ke masyarakat, sekaligus penguatan
komunitas Unilever melanjutkan beberapa program unggulan seperti dukungan
sanitasi kepada 3.000 masjid di penjuru tanah air hasil kerjasama dengan Dewan
Masjid Indonesia (DMI). [qnt]