WahanaNews.co | Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswesan, mengundang Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, ke Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/10/2022) siang.
Sebagai informasi, Heru ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta setelah masa jabatan Anies berakhir pada 16 Oktober 2022.
Baca Juga:
Puncak Lonjakan Penumpang Masa Libur Nataru Terminal Kalideres pada 24 dan 28 Desember 2024
Heru tiba di Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 12.00 WIB.
Pertemuan antara Anies-Heru berlangsung selama sekitar 1,5 jam.
Baca Juga:
Pemprov DKI Siapkan 2.846 Unit Bus di Empat Terminal untuk Nataru 2025
Bahas Pemerintahan
Anies mengaku membahas kelanjutan pemerintahan Pemprov DKI Jakarta bersama dengan Heru pada Rabu siang kemarin.
"Kami dapat kehormatan, kami mengundang Bapak Pj Gubernur terpilih, Bapak Heru Budi, untuk silaturahmi, ngobrol," ujar Anies usai pertemuan tersebut.
"Dan ini bagian dari sebuah proses penjaminan agar pemerintahan berjalan dengan baik," sambung dia.
Anies menyebutkan, pertemuan itu juga bertujuan agar pergantian pemimpin di Pemprov DKI Jakarta berjalan dengan lancar.
Kata Anies, terdapat sejumlah hal yang dia sampaikan kepada Heru, di antaranya adalah pekerjaan rumah (PR) persoalan Ibu Kota.
Menurut Anies, hal ini disampaikan agar pelayanan pemerintah kepada masyarakat tidak berhenti.
"Dengan begitu, kesinambungan dalam pemerintahan terjadi dengan baik dan ujungnya masyarakat akan merasakan bahwa proses demokrasi yang selalu berujung pada berakhirnya masa jabatan dan dimulainya masa jabatan itu tidak berarti ada interupsi dalam layanan pemerintah kepada masyarakat," kata Anies.
Makan Siang Bersama
Di lokasi yang sama, Heru mengaku diajak makan siang oleh Anies.
Tak hanya itu, Heru juga mengaku telah bertukar pikiran dengan Anies.
"Undangan dari Pak Gubernur (Anies) untuk makan siang bersama dan diskusi ringan, ngobrol, segala macam, dan tentunya ada hal-hal yang memang kami bertukar pikiran," tutur Heru.
Dalam kesempatan itu, Heru meyakini bahwa program Pemprov DKI Jakarta dibuat untuk kepentingan warga, terlepas dari siapa pun gubernurnya.
Warga, kata Heru, tak perlu meragukan hal tersebut.
"Kalau Pak Gubernur membuat program, jangan lihat siapa yang membuat program, tapi program itu untuk siapa. Kalau itu untuk masyarakat, ya ngapain diragukan lagi," kata Heru.
Heru Tolak Bahas Soal IKN
Sementara itu, saat ditanya soal program prioritas yang akan dilaksanakan kala menjabat sebagai Pj Gubernur nanti, Heru menolak untuk menjawab.
Heru mengaku menghormati Anies yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sampai 16 Oktober 2022 mendatang.
"Gubernurnya masih Pak Anies Baswedan, jadi nanti saja Senin (usai Anies lengser). Kami harus menghargai beliau yang masih menjadi gubernur sampai tanggal 16 Oktober," sebut Heru.
Heru menyebutkan, hingga 16 Oktober 2022, pertanyaan soal Ibu Kota seharusnya masih ditanyakan kepada Anies.
Heru baru mau bicara soal programnya di Jakarta setelah ia dilantik pada 17 Oktober 2022 mendatang.
Heru pun mengaku datang ke Balai Kota hari ini untuk memenuhi undangan sebagai Kepala Sekretariat Presiden.
"Saya diundang adalah selaku Kepala Sekretariat Kepresidenan. Jadi, sampai tanggal 16 Oktober (2022), hujan, macet, demo, (tanya) ke mana, ya beliau (Anies)," ucap Heru.
Janji Dibelikan Sepatu
Agar publik tak penasaran, Heru mengaku sempat mengobrol juga dengan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali.
Hal yang mereka bahas, yakni tentang sepatu yang bakal dipakai oleh Heru saat dilantik sebagai Pj Gubernur DKI pada 17 Oktober 2022.
Kepada Marullah, Heru mengaku belum menyiapkan sepatu untuk pelantikan.
Lantas, kata Heru, Marullah bakal membelikan sepatu untuk pelantikan dirinya.
"Tadi pertama di ruang makan, supaya semua enggak penasaran, ngobrol sama Pak Sekda, 'Pak Heru, tanggal berapa dilantik? 17 Oktober (2022)'," sebut Heru.
"Terus dia (Marullah) bilang sepatutnya sudah disiapkan belum. Terus saya bilang, saya lupa, belum disiapkan. (Marullah bilang) ya sudah, saya beliin," sambung Heru. [gun]