WAHANANEWS.CO - Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, menyampaikan apresiasi kepada Polri dan seluruh pemangku kepentingan atas suksesnya pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Ia menyebut koordinasi antara Polri, TNI, Kementerian Perhubungan, dan instansi lainnya menjadi kunci kelancaran tersebut.
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini Lho 3 Jenis Wisata yang Bisa Dilakukan saat Libur Lebaran
"Secara objektif, penanganan mudik tahun ini sangat prima," ujar Sahroni saat dihubungi pada Sabtu (12/4/2025).
Menurutnya, keseriusan aparat terlihat dari kerja keras yang bahkan melebihi tahun-tahun sebelumnya. Ia juga menyoroti penggunaan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), yang memberikan dampak besar terhadap kelancaran lalu lintas.
Sahroni yang juga menjabat Bendahara Umum DPP NasDem berharap metode yang digunakan tahun ini dapat terus dilanjutkan di masa depan.
Baca Juga:
Karyawan di Bali Curi Uang Bos Rp25 Juta & Motor Demi Mudik ke Bogor
Data dari Korlantas Polri mencatat bahwa angka kecelakaan selama mudik tahun ini menurun hingga 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini disebut berkat kerja keras para petugas di lapangan dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Strategi rekayasa lalu lintas yang diterapkan terpusat—seperti sistem ganjil genap, contraflow, dan skema one way—didukung teknologi canggih seperti CCTV, body cam, GPS Korlantas, dan berbagai sistem monitoring digital lainnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan pentingnya pengamanan di area wisata pascamudik. Sebanyak 227 objek wisata menjadi titik fokus pengamanan aparat.
Selain soal lalu lintas, Jenderal Sigit juga memerintahkan jajarannya untuk memastikan stabilitas harga sembako selama Ramadan. Ia menegaskan Polri akan menindak pihak-pihak yang memanfaatkan momen tersebut untuk memainkan harga.
Untuk menjaga kestabilan harga dan stok bahan pokok penting (bapokting), Polri melalui Satgas Pangan melakukan pemantauan harga secara digital, sosialisasi ke masyarakat dan pelaku usaha, pengecekan ke produsen dan pasar, serta operasi pasar murah.
Satgas Pangan juga mengungkap temuan penyimpangan dalam produk MinyaKita yang isinya tidak sesuai label. Kasus ini kini ditangani secara hukum.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]