"Hal tersebut berpotensi ancaman bahaya erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah," kata Eko.
Dia menegaskan erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas pada radius satu kilometer dari kawah serta aliran lumput kr arah dua kilometer sektor utara.
Baca Juga:
Pemkab Rejang Lebong Kirim Bantuan Alat Berat Atasi Longsor di Lebong
Dirinya mengimbau warga dan wisatawan tidak beraktivitas di radius tersebut.
Masyarakat di sekitar Gunung Dempo diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Kesiapan BPBD
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Sementara itu Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi melalui penyiapan personel dan peralatan.
Pemerintah Kota Pagaralam, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Lahat untuk meninjau kembali Rencana Kontijensi untuk menyesuaikan kondisi lapangan sesuai kondisi aktual yang ada.
Rencana itu macam pembuatan jalur evakuasi atau titik pengungsian serta mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti tenda dan peralatan sanitasi, atau membuat dan memperbaharui rencana kontijensi yang sudah ada.