WahanaNews.co |
Guna mendorong peralihan penggunaan kompor gas ke kompor listrik atau induksi,
pemerintah menyiapkan anggaran insentif.
Baca Juga:
Usai Masak Lupa Matikan Kompor, 1 Unit Rumah Kebakaran di Jaksel
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida
Mulyana menjelaskan hal serupa pernah dilakukan pemerintah saat mendorong
peralihan kompor minyak tanah ke kompor gas.
"Dulu kita melakukan konversi minyak tanah dengan
elpiji 3 kilo, ada paket, perdana dikasih tabung melon satu kan dulu, dan
kompornya. Baru kemudian dilepas dan bergulir ujung-ujungnya masyarakat kita, alhamdulillah,
mampu meninggalkan ketergantungan ke minyak tanah," ucapnya dalam video
conference, Rabu (13/1).
Menurut Rida banyak hal yang menyebabkan masyarakat masih
enggan menggunakan kompor listrik. Beberapa di antaranya adalah ketakutan
naiknya tagihan listrik, mahalnya biaya perawatan hingga aspek keamanan.
Baca Juga:
Konsumen, KESDM Terbitkan Aturan Penyediaan Alat Memasak Listrik Rumah Tangga
Namun, ia yakin berbagai ketakutan tersebut bisa ditekan
dengan memasifkan sosialisasi. "Masyarakat itu kan seeing is believing.
Makanya, kami perlu terus menjelaskan ke masyarakat soal ini," ujar Rida.
Sebelumnya, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal
EBTKE Kementerian ESDM Hariyanto mengatakan beralihnya masyarakat dari kompor
gas menuju kompor listrik diperlukan untuk mewujudkan efisiensi energi 17
persen pada 2025 seperti ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Tak hanya kompor, peralatan rumah tangga lain seperti
televisi, air conditioner (AC), kulkas, hingga lampu harus didorong untuk
menggunakan teknologi yang hemat listrik.