Perkenankanlah saya,Prof Otto Conelis Kaligis, dalam hal ini
bertindak dalam kedudukan saya selaku praktisi dan pengamat hukum menyampaikan himbauan kepada Bapak Panglima yang
punya tugas utama mempertahankan NKRI, untukhal berikutini:
Di era Pemerintahan Bapak PresidenSoeharto, di sekitar
tahun1982, sebagai seorang advokat, saya pernah membela Adah Djaelani, tokoh pergerakan DarulIslam yang hendak membawa
Indonesia menjadi Negara Islam Indonesia.
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
Di saat
itu Bapak Pesiden Soehartotegas, menyapubersihanasir-anasiryanghendak meruntuhkan NKRI.Peradilan
atas Adah Djaelani berjalan lancar.Tanpa adanya pengerahan massa
pendukung.Akhirnyasemua anasir-anasirpemecah belah persatuan dihabisin.
Sepulangnya Ulama Habib Rizieq (yang konon
dihormatinya karena dia adalah seorang keturunan Nabi), bahkansejak
HabibRizieq di luarnegeri,saya
telah turut menyaksikan provokasi-provokasi si Habib.Diatidak mengakui
Pemerintahan Jokowi-Ma"ruf, menyebutnyasebagai Presiden ilegal, memprovokasi kemungkinantimbulnya perang
saudarabilatentarasecara resistensi melakukan perlawanan,
menyerukan dilakukannya revolusi achlak (memangnya bangsa Indonesia sudah tidak
lagi berachlak?), menyerukan ganti Presiden/Pemerintahan, mencap Pemerintah
sebagai rezim curang. Bermaksud menjadikan NKRI yang berdasarkan Pancasila
menjadi Indonesia sebagai negaraSyariah.
Dari pernyataan-pernyataan Habib Riezieq terbukti bahwa dia benar-benarmemprovokasi pengikutnya untuk melawan Pemerintahan yang
sah,dan gerakan separatisnyamakin menjadi, karena penguasa hukum melakukan pembiaran aksiprovokasi Habib yangmakin
berani.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Apa Artinya?
Provokasi adalah awal makar. Mungkin Bapak masih ingat
Provokasi Osama bin Laden. Provokasi
Osama: "We -with God"s help- call on every Muslim who believes in
God and wishes to be rewarded to comply with God"s order to killthe
Americans and plunder their money wherever and whenever they find it." Provokasi Osama ini mengindroktinasi kaum Muslim
untuk membenci orang Amerika sertamensahkan perampokan harta mereka.
Provokasi serupa untuk meruntuhkan Pemerintahan sah
Jokowi kini dilancarkan oleh Habib Rizieq dengan menjustifikasi provokasinya
sebagai gerakan bela ulama, khususnya ulama besarHabib Rizieq yang katanyaketurunan Nabi yang difitnah oleh
Pemerintah Indonesia. Atas Dasar itu Habib Rizieq mengajak umat Islam
merapatkan persatuan untuk melawan rezim Jokowi yang disebutnya sebagai rezim
curang.
Apabila Provokasi itu dibiarkan berlangsung, maka
menurut teori terorisme, ucapan Provokasi tersebut akan menjelmamenjadi
tindakan teror, sehingga tujuan mencapai kekacauan akan terjadi, yang dampaknya
berlanjutkepada tindakan makar.