Sebelum runtuhnya Twin Tower di New York, dikenal
dengan peristiwa 11 September 2001 semua Provokasi kelompok terorisme
dibenarkan di bawah naungan kebebasan berbicara. Hanya tindakan nyata yang
dihukum. Setelah runtuhnya Twin
Tower di New York, Badan IntelijenAmerika mulai merobah sikap mereka
terhadap kelompok terorisme, yang oleh Osama bin Laden, diperintahkanagar
semua Muslim membenciAmerika dan berhak merampok kekayaannya.
Di negara tetangga kita, Malaysia dan Singapura
misalnya memberlakukan "Security Act" semacam Undang-Undang subversif, untuk mengatasi Provokasi pemecah
belah persatuan bangsa, dan menghukum mereka yang ingin menjatuhkan
pemerintahan yang sah.
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
Sebenarnya kalau saja Polisi berani bertindak dan
tidak melakukan pembiaran atas Provokasi-Provokasi Habib Rizieq,Polisibisa menjerat
Habib melalui Kitab Undang Hukum Pidana. Baca Buku Kedua mengenai Kejahatan.
Bab I. Kejahatan terhadap keamanan negara mulai Pasal 104 sd. 129. Bab II.
Kejahatan-Kejahatan
terhadap Martabat Presiden Dan Wakil Presiden. Mulai dari Pasal 130 sampai dengan Pasal 139.
Mengapa Habib Rizieg makin besar kepala? Kepulangannya
saja diamankan super ketat oleh Polisi. Kunjungan silaturahirmdilakukan
oleh Gubernur DKI Anis Baswedan, Amin Rais. Program DKI mengenai prosedur
pengamanan Covid 19, dilanggar. Bahkan Masker dibagikan dalam acara perkawinan
anaknya. Di acara itu Habib masih sempat melemparkan kata Lonte kepada Nikita Mirzani.
Bila mendengar kata-kata
Provokasi Habib, saya kira semua orang terdidik, terkaget-kaget mendengar
ocehannya.
Kecenderungan menuju negara syariah makin deras
didengungkan. Penghinaan terhadap agama lain, seperti ada Jin kafir disalibnya
orang kristen, atau Injil itu Palsu, dibiarkan oleh Penyidik Polisi. Beda
dengan adanya poster-poster
"jangan Pilih kafir" di eraPilkada
AHOK. Padahal the founding father menolak keras dimajukannyaPiagam
Jakarta.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Apa Artinya?
Saudara kandung Agus Salim adayang beragama
katolik, atau saudara Buya Hamka yang pendeta, tidak dicap oleh keluarga mereka
sebagai Kafir. BahkanPerdana Menteri Sjafruddin Prawiranegara, memegangInjil sebelumnya dieksekusi. Banyak
pendiri NKRI bukan Islam, turut bersama membangun NKRI dalam wadah pluralisme.
Presiden Soekarnotidak menghendaki Indonesia menjadi negara Agama.
Semoga dengan ditegakkannya Hukum tanpa tebang Pilih.
Penghinaan Habib terhadap pemerintahan yang sah, seruan Habib untuk mengganti
Presiden, dan segala bentuk Provokasi lainnya yang merisaukan Masyarakat, dapatdibawa ke
ranah Hukum, demi amannya negara ini.
Saya menulis Surat ini kepada Bapak Panglima, karena
saya yakin melalui Doktrin Sapta Marga, Tentara bisa mengatasi Provokasi Habib
Rizieq yang berniat mengganti Pemerintahan yang sah.