WahanaNews.co | Kecelakaan konstruksi pada proyek
infrastruktur terjadi karena rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
Selain
itu, pembangunan yang masih dilakukan secara sektoral juga ikut berkontribusi
terhadap maraknya kecelakaan konstruksi.
Baca Juga:
Ditarget Selesai Akhir 2024, Pembangunan Rusun ASN-Hankam di IKN Nusantara
Guru
Besar Universitas Pelita Harapan (UPH), Manlian Ronald A Simanjuntak, mengungkapkan hal itu kepada wartawan di Jakarta,
Rabu (4/11/2020).
"Saya
cermati, ada dua hal (penyebab) kecelakaan konstruksi akhir-akhir
ini, lemahnya kualitas SDM, bukan teknologi," jelas Manlian.
Pada
segmen SDM, budaya konstruksi Indonesia dinilai lemah karena para pekerja
kurang ketelitian, kurang kompeten, kurang waspada, dan tidak tekun.
Baca Juga:
Proyek Jalan Tol IKN Raih Penghargaan dari Bentley Systems di Singapura
Kedua,
kecelakaan konstruksi terjadi karena pembangunan proyek infrastruktur masih
sektoral.
Dia
melihat, pembangunan proyek infrastruktur bagus dilakukan pada satu daerah.
Namun, saat melibatkan lintas daerah, baik antar-provinsi, antar-kabupaten/kota, dinilai
tidak mudah karena terbentur dengan banyak aturan masing-masing wilayah. Hal ini karena belum ada aturan
yang dapat menyinergikan dua belah pihak di daerah.
Oleh
karena itu, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) mendatang diharapkan
dapat menyinergikan pembangunan tersebut.