WahanaNews.co | Panglima TNI Laksamana Yudo Margono keluarkan sejumlah perintah terhadap prajurit terkait netralitas TNI di Pemilu 2024.
Pertama, Yudo menginstruksikan prajurit untuk tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada partai politik manapun, pasangan calon (paslon) yang diusung, serta tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis.
Baca Juga:
Letjen Richard Tampubolon Resmi Jabat Kasum TNI
Prajurit juga diperintahkan untuk tidak memberi fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada pasangan calon dan partai politik untuk digunakan sebagai sarana kampanye.
"Keluarga Prajurit TNI yang memiliki hak pilih (Hak individu selaku Warga Negara), dilarang memberi arahan dalam menentukan hak pilih," dikutip dari unggahan akun instagram Pusat Penerangan TNI, Kamis (25/5/23). Unggahan itu telah diizinkan untuk dikutip.
Prajurit juga diperintahkan untuk tidak memberi tanggapan, komentar dan mengupload apapun terkait hasil quick count sementara yang dikeluarkan oleh lembaga survei.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Tutup Latfungnispen TA 2024
"Menindak tegas Prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlibat politik praktis, memihak dan memberi dukungan partai beserta pasangan calon yang diusung," kata Yudo.
Sebelumnya, beredar video yang diunggah akun Youtube Menara Istana dengan judul 'dipimpin Langsung Panglima yudo margono !! ribuan TNI resmi deklarasi Anies presiden 2024'.
Video memperlihatkan seorang anggota TNI berbicara namun dalam kondisi mulut memakai masker. Selain itu, terlihat cuplikan Anies hingga Laksamana Yudo Margono.
Puspen menyatakan video berdurasi 8 menit 2 detik itu telah diedit menjadi seolah-olah kegiatan Panglima TNI bersama Anies.
"Perlu diketahui bahwa kegiatan oleh raga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai NasDem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video YouTube itu," dikutip dari keterangan tertulis Puspen, Rabu (17/5).
Puspen juga menyatakan apa yang disampaikan anggota TNI di dalam video juga telah diedit.
"Kreasi yang dilakukan oleh editor Manara Istana yang seolah-olah disampaikan prajurit TNI dengan menggunakan masker adalah tidak benar dan juga bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor. Video ini sedang dalam penyelidikan pihak TNI," kata Puspen.
Selain itu, dalam video terlihat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dengan seragam loreng baret biru dan emblem logo TNI AL.
Puspen menyebut kegiatan Panglima yang dimasukkan dalam video adalah saat berkegiatan di dermaga JICT Tanjung Priok ketika masih menjabat KSAL. Oleh karenanya, tidak berhubungan dengan kegiatan Anies.
"Sangat tidak masuk akal kegiatan Anies Baswedan di Bandung, diedit dengan video dikawal oleh anggota TNI dari Brigade 08. Puspen TNI menjelaskan bahwa Brigade 08 TNI tidak ada," katanya.[eta]