WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merilis data terbaru terkait proyek jalan tol di Indonesia.
Berdasarkan laporan BPJT, hingga Juni 2024, total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 2.893,02 km. Jumlah ini dihitung sejak jalan tol pertama dibangun di Indonesia pada tahun 1978, dan terus mengalami peningkatan sejak saat itu.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
"Sejak 1978 hingga sekarang, total jalan tol yang sudah dibangun dan beroperasi mencapai 2.893,02 km, dan jumlah ini akan terus bertambah," demikian pernyataan BPJT melalui unggahan di akun Instagram resmi @pupr_bpjt, dikutip Senin (23/6/2024).
Sebagai contoh, dari tahun 1978 hingga 2004, panjang tol yang terbangun mencapai 600,62 km. Kemudian, pada periode 2005-2014, terjadi penambahan sepanjang 189,2 km.
Pada tahun 2015, panjang jalan tol bertambah 132,35 km, diikuti dengan penambahan 43,69 km pada 2016 dan 156,5 km pada 2017.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Peningkatan signifikan terjadi pada 2018 dan 2019, dengan penambahan masing-masing 442,6 km dan 522,88 km. Pada 2020, panjang tol bertambah 246,12 km, kemudian 122,84 km di 2021, 142,11 km di 2022, 217,78 km di 2023, dan 76,33 km di 2024.
Yang menarik, sebagian besar tol di Indonesia dibangun pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sejak ia dilantik pada 2014, jalan tol sepanjang 2.103,2 km telah berhasil dibangun.
Sebagai perbandingan, dari 1978 hingga 2014, panjang tol yang terbangun hanya sekitar 789,82 km, yang berarti 72% dari total tol Indonesia dibangun di era Jokowi.