WahanaNews.co | Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membeberkan niatnya untuk memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan anggotanya yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan.
Diketahui, lebih dari seratus orang meninggal dunia akibat kerusuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
"PBNU akan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal senilai Rp5 juta per orang yang akan disalurkan melalui pengurus PCNU kota dan kabupaten Malang," ujar Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (2/10/2022).
Fahrur mengatakan bantuan santunan tersebut merupakan partisipasi dari pengusaha sekaligus salah satu Ketua PBNU Jusuf Hamka (Babah Alun). Bantuan awal secara simbolis akan diserahkan oleh Ketua Umum PBNU pada 5 Oktober di Malang.
"Santunan dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat di tengah situasi ekonomi yg cukup sulit," kata dia.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Menurut dia, tragedi Kanjuruhan sangat menyedihkan. Ia mendorong agar dilakukan evaluasi menyeluruh siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Pria yang akrab disapa Gus Fahrur ini sepakat dengan dihentikannya pertandingan Liga 1 agar dapat difokuskan investigasi dan pemeriksaan untuk mengetahui apa penyebab dan kronologi sebenarnya.
"Pihak yang bersalah harus ditindak dan dihukum," kata dia.
Di sisi lain, Pengasuh Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur itu, mengajak semua pihak untuk muhasabah mengapa pertandingan sepakbola yang seharusnya menyenangkan justru menjadi mengerikan
Ia mengatakan, masyarakat pencinta sepak bola juga perlu berfikir lebih rasional.
"Fanatisme berlebihan dari masyarakat terhadap klub sepak bola harus dihentikan. Apakah masih perlu sampai mengorbankan nyawa?" kata dia.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka mendalam atas tragedi pilu yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang dan mendorong semua pihak yang terlibat menginvestigasi kasus tersebut secara objektif.
"Kami menyesalkan peristiwa tragis tersebut, lebih-lebih menyangkut nyawa manusia yang besar jumlahnya, padahal satu jiwa saja sangat berharga yang harus dijaga," ujar Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. [rin]