"Sehingga kami memberikan berbagai bukti-bukti yang seharusnya itu juga dijawab dengan fakta-fakta sebagaimana tulisan dari Marcus Mietzner tersebut, ya memang badan riset kami juga melakukan satu riset bahkan saat itu saya di Australia selama satu bulan dan untuk menjadi jawaban mengapa hanya partai yang bisa naik 300% di tengah era multipartai yang sangat kompleks. Bandingkan dengan kenaikan dari partai-partai yang lain dan zaman Orde Baru aja tidak ada yang langsung naik 300%," imbuhnya.
Politikus senior PDIP Panda Nababan juga sempat menyoroti pernyataan SBY yang mengatakan ada upaya agar Pilpres 2024 hanya diikuti 2 pasangan calon.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Panda kemudian menyoroti suara Demokrat pada Pemilu 2009.
"Saya terus terang saja sejauh yang saya pahami, saya mendengar dia (SBY) bicara itu sedih. Karena apa? Sepertinya dia mengakui yang pernah dia lakukan, sepertinya. Artinya kok fasih betul ada kecurangan, ada ini. Seperti fasih, seperti akrab persoalan itu dengan dia," kata Panda, Rabu (21/9).
Hal itu disampaikan dalam diskusi Adu Perspektif bertema "Adakah Skenario 'Mereka' Jegal Pencapresan?" yang tayang di detikcom dengan kolaborasi bersama Total Politik.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"Artinya kalau lihat omongannya sepertinya dia sudah punya pengalaman. Ada pengalamannya," imbuhnya.
Demokrat Membela SBY
Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron yang juga hadir dalam diskusi itu memberikan pembelaan terhadap SBY.