WahanaNews.co IPasca peristiwa jatuhnya 1 unit
mobil jenis Avanza dari KMP Ihan Batak yang mengakibatkan 1 orang penumpang mobil
meninggal dunia (Senin, 31/05/2021), 7 hari setelah kejadian pelabuhan Ambarita,
Samosir tampak sunyi.
Baca Juga:
Terobos Antrian, Penumpang KMP Ihan Batak di Pelabuhan Ambarita Protes
Pantauan media ini, Minggu (06/06/2021) hal tersebut terjadi karena KMP Ihan Batak belum beroperasi, menunggu proses pemeriksaan dari
Kepolisian.
Sebelum kejadian, pelabuhan Ambarita ramai dikunjungi
warga yang akan menyeberang ke Ajibata dan sebaliknya.
Baca Juga:
Hari Ini KMP Ihan Batak Tidak Melayani Rute Penyeberangan, Besok Beroperasi Kembali
Aktifitas masyarakat Ambarita dan pelaku ekonomi juga sebagian
terpusat dilokasi pelabuhan.
Sebelum pemerintah membangun pelabuhan Ferry aktivitas
perekonomian dilokasi tersebut sangat kurang mendukung.
Tak dipungkiri pelabuhan penyeberangan Ambarita menuju
Ajibata membuat perekonomian masyarakat di desa Ambarita khususnya disekitar
pelabuhan Ambarita semakin meningkat.
Janri Manik pelaku ekonomi di pelabuhan penyeberangan
Ambarita-Ajibata, yang juga orang yang turun menyelamatkan 2 (dua) orang korban
dari mobil Avanza (orang tua dari korban meninggal) pada peristiwa naas pekan lalu
itu, mengeluh.
"Coba Bapak lihat situasi pelabuhan penyeberangan ini,
terlihat sunyi kan," kata Jendri Manik, kepada wartawan media ini.
Ia mengeluh, sebab hal ini sudah terjadi selama 1 minggu ini,
imbas dari KMP Ihan Batak tidak beroperasi. Akibatnya mata pencaharian para
pelaku ekonomi di pelabuhan Ajibata otomatis hilang.
Dengan tidak beroperasinya KMP Ihan Batak para pelaku
pariwisata juga terkena terdampak. Usaha becak wisata dan mobil rental yang
biasanya mangkal menunggu wisatawan maupun warga yang ingin diantar ketempat
tujuan, akhirnya berhenti dan pindah lokasi, begitu juga pengusaha kuliner dan
souvenir menutup usahanya.
"Kami mengharapkan KMP Ihan Batak dapat beroperasi kembali
seperti semula," kata Jenri Manik.
Disebutkannya, masyarakat
sekitar Desa Unjur, Ambarita, Siallagan Pindaraya jika akan ke Ajibata biasanya
melewati pelabuhan Ambarita. Namun dengan ditutupnya pelabuhan tersebut, penyeberangan
harus ke Tomok yang jarak tempuhnya bertambah sekitar 5 Km.
"Lancarnya transportasi darat dan danau ke Samosir
salah satu pendukung kemajuan ekonomi didaerah kita," tambah Janri Manik,
pengurus becak wisata di pelabuhan Ambarita. (tum)