Ketua Yayasan Auriga Indonesia, Timer Manurung, mengatakan, melalui kerjasama dengan Auriga Nusantara, pada 2013-2017, pemulihan habitat telah mencapai 100 hektare.
Sedangkan khusus dengan Auriga, pemulihan ditargetkan 1.200 hektare hingga 2023.
Baca Juga:
Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Masyarakat Lampung Berlayar dan Kibarkan Bendera di Selat Sunda
“Hamparan ilalang pasca-kebakaran hebat pada dekade 90-an diupayakan pulih kembali menjadi hutan, termasuk sebagai habitat gajah,” kata Manurung.
Direktur Kehutanan Auriga, Supin, menambahkan, dari 1.200 hektare area restorasi, Auriga menargetkan membangun pembibitan dan melakukan penanaman seluas 600 hektare di kawasan Rawa Kadut hingga tahun 2023.
“Selain itu, kami membuat sekat bakar untuk mengendalikan kebakaran dan menghambat kebakaran agar tidak meluas. Kami juga melakukan perawatan pada area permudaan alami (suksesi),” kata Supin.[dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.