Luhut menjelaskan, penandatanganan dan penerbitan dokumen blue financing strategy ini, merupakan langkah lanjutan seiring dibentuknya AIS Forum setelah dilakukan Deklarasi Bersama Manado pada 1 November 2018 lalu.
Forum ini beranggotakan 47 negara-negara kepulauan. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia tentu memiliki peranan penting dalam ekonomi kelautan.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Terlebih, RI memiliki 17.500 pulau dan 108.000 kilometer garis pantai dengan keanekaragaman hayati laut. Perairan di Indonesia pun memiliki dua pertiga wilayah dengan perkiraan potensi tahunan mencapai 1,33 triliun dollar AS.
Maka masih terdapat ruang besar untuk mengembangkan ekonomi kelautan yang perlu juga di kerjasamakan dengan sesama negara kepulauan di dunia.
Lewat kerja sama blue financing dengan UNDP ini, sekaligus diharapkan dapat mencegah dampak perubahan iklim terhadap kelautan di Indonesia.
Baca Juga:
Kementerian ESDM: Realisasi Infrastruktur Kendaraan Listrik 261% dari Target pada 2023
"Dalam melestarikan dan melindungi laut kita, Indonesia menjaga komitmen untuk memperluas kawasan lindung laut menjadi 32,5 juta hektar pada 2030. Hari ini kita telah mencapai penyelesaian 86,5 persen dari target 2030," tutup Luhut.[rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.