WahanaNews.co | Gerakan Smart City yang digagas oleh Kementerian Komunikasi Informatika (Kemenkominfo) sudah berjalan dari tahun 2017.
Smart City ini ditujukan untuk meningkatkan mobilitas, menciptakan kualitas hidup, bangunan ramah lingkungan dan memakai sumber energi terbarukan.
Baca Juga:
Judi Online dan Pinjol Ilegal ‘Adik Kakak’, Menkominfo: Harus Disikat
Pembangunan smart city juga diarahkan untuk melakukan harmonisasi antar sektor di pemerintah daerah, dan inisiatif di daerah dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat termasuk dunia usaha bahkan hingga negara lain.
Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) Bambang Dwi Anggono mengatakan bahwa gerakan Smart City membimbing kabupaten dan kota dalam membangun rencana berbasis digitalisasi.
“Gerakan Smart City telah dilakukan dari tahun 2017 hingga 2022 ini dengan jumlah kabupaten kota yang kami bimbing dan kawal perencanaannya mencapai 198 kabupaten/kota,” ujar Bambang dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat, (2/11).
Baca Juga:
Kemenkominfo Telah Blokir Hampir 3 Juta Konten Judi Online
Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 200 yang turut serta menjadi bagian dalam program Smart City dan akan terus bertambah. Pemerintah menargetkan 50 kabupaten kota untuk ikut serta dalam gerakan Smart City pada 2023.
“Jadi ada di seluruh provinsi. Dalam program Smart City itu, Kominfo mendorong harmonisasi perencanaan di daerah supaya mereka memiliki suatu fokus pembangunan untuk kepentingan masyarakat luas,” tuturnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong peran serta dunia usaha untuk bergabung dalam inisiatif-inisiatif menuju Smart City di seluruh wilayah Indonesia dan mendorong inisiatif pengembangan Kota Cerdas yang dikerjakan bersama oleh pemerintah daerah, investor, dan sektor swasta.