WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendorong penguatan pusat riset dan pengembangan (R&D) komputasi nasional, mencakup perangkat keras, infrastruktur, serta kapasitas data.
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menyampaikan bahwa investasi di sektor ini krusial untuk mendukung kedaulatan digital Indonesia.
Baca Juga:
Demi Pendidikan Digital, Sekolah Rakyat Akan Dibekali Layanan Internet Memadai
Nezar menyoroti rendahnya anggaran riset nasional yang hanya mencapai 0,24 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurutnya, angka ini dapat menjadi hambatan serius dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang independen.
“Tanpa R&D ini, agak susah kita bisa mengembangkan AI yang berdaulat, AI yang milik kita sendiri. Untuk membangun semuanya dibutuhkan komputasi yang cukup kuat, infrastruktur yang mumpuni,” kata Nezar Patria dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin (30/6/2025).
Baca Juga:
Menkomdigi Apresiasi Film 'Cyberbullying' sebagai Sarana Edukasi Digital
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas R&D menjadi pintu masuk penting untuk membangun ekosistem digital yang mandiri.
Salah satu langkah yang ditempuh Kemkomdigi adalah menyusun peta jalan (roadmap) AI nasional yang disesuaikan dengan dinamika geopolitik global.
“Atlas of AI itu harus jadi pedoman untuk membuat regulasi AI untuk Indonesia kalau kita mau teknologi yang berdaulat. Kalau kita ingin membuat satu regulasi dan lain sebagainya, kita harus lihat geopolitik pengembangan AI ini,” ujar Wamenkomdigi.