"Tadi skenarionya adalah dengan gempa bumi megathrust di Kantor Wali Kota Jakarta Barat itu dengan kekuatan 4 MMI, yang kemudian kita mengevakuasi semua pegawai yang ada di Blok A," jelas Michael.
Lebih lanjut, Michael menuturkan, dalam proses simulasi, langkah paling awal yang harus dilakukan oleh para peserta jika terjadi gempa adalah tidak panik.
Baca Juga:
Diterjang 24 Gempa, Inilah Daerah Rawan di Kalimantan Bulan Ini
"Jadi berbeda dengan darurat kebakaran, ketika kita mengalami kebakaran itu kita langsung lari segera mungkin ke luar. Sedangkan gempa bumi kita tetap bertahan, jangan panik, dan kita melakukan 'drop, cover and hold on'. Jadi kita bisa berlindung di bawah kursi, di bawah meja, atau di dekat pilar,” tutur Michael.
Setelah itu, lanjut Michael, Captain Floor akan mengantisipasi mengintruksikan setiap pegawai untuk mengevakuasi diri. Mereka mengikuti arah, kemudian ke tangga darurat, dan ke titik kumpul yang ada di depan kantor Wali Kota. Jika sudah selesai dan masih ada korban yang terluka, makan pengelola gedung dan melakukan asesmen dan penanganan lanjutan.
"Misalnya tadi dalam simulasi ada korban luka. Nah nanti dilaporkan ada korban luka, dan juga ada ibu hamil yang perlu dievakuasi. Nah ini nanti dilaporkan ke pengelola gedung untuk segera dilakukan penanganan dan evakuasi," pungkasnya.
Baca Juga:
Normal Fault Kerak Bumi Picu Gempa 5,4 M di Sanana Maluku Utara
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.