Wujud pengabdian itu tentu melalui pikiran, energi, untuk mewujudkan kemaslahatan umum. Serta menjaga keutuhan dan persatuan umat di tengah situasi saat ini apalagi menjelang tahun 2024.
"Senada dengan tema HSN tahun ini Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan, santri pasti bisa menjadi penggerak dan pionir perdamaian yang menerangi dan penyejuk di tengah masyarakat, menjadi duta moderasi dalam membawa pemahaman agama dan menjadi contoh dalam berpolitik," jelas Nasril.
Baca Juga:
Peringati HSN 2024, Pjs Bupati Labuhanbatu Utara Serahkan Karpet Masjid ke Pondok Pesantren
Nasril menyebut santri tidak hanya muncul sebagai kaum intelektual, tapi juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan. Santri juga memiliki kemampuan dan skill yang dapat berkembang dan berguna untuk masyarakat. Karena itu seorang santri bisa ikut mengambil peran serta posisi penting dan strategis.
"Tidak hanya sebagai guru agama di pondok pesantren, khatib dan majelis taklim, akan tetapi santri telah mengepak sayapnya ke berbagai stakeholder pemerintahan, BUMN, maupun swasta," ujarnya.
Nasril mencontohkan sosok santri yang memiliki peran strategis bagi Indonesia.
Baca Juga:
Kapolres Humbahas Hadiri Hari Santri Nasional di Sekolah MTsN Desa Marade
Misalnya, KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur yang menjadi Presiden ke-4 RI.
Lalu ada sosok Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin dan juga ada menjadi menteri, gubernur, bupati, camat, lurah, dan jabatan lainnya Begitu juga di Aceh, dia mengatakan santri hadir di berbagai posisi pemerintahan Tidak hanya di Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU).
Namun, sejumlah santri menjadi pimpinan di sebagian kabupaten/kota dan juga legislatif. Menurut dia, berpolitik dan berdakwah adalah sama-sama pentingnya bagi seorang santri.[zbr]