"Selain itu juga
tercermin dari peningkatan PPh 21 sebesar 5 persen dan PPN barang mewah sebesar
8 persen," tuturnya.
Sementara, bila dibandingkan dengan sejumlah negara mitra
dagang, realisasi pertumbuhan berada di bawah Singapura (14,3 persen),
Uni Eropa (13,2 persen),
Amerika Serikat (12,2
persen), China (7,9
persen), dan Hong Kong (7,5 persen).
Baca Juga:
Kini Berjumlah 1.403 Orang, Orang Super Kaya Indonesia Terus Bertambah
Namun, lebih tinggi dari
Vietnam (6,6 persen)
dan Korea Selatan (5,9
persen).
"Ekonomi beberapa
negara mitra dagang Indonesia pada kuartal II 2021 telah menunjukkan
pertumbuhan positif. Perbaikan ini selain karena pemulihan ekonomi tapi juga
ada karena low based di kuartal
sebelumnya," jelasnya.
Hal ini dipengaruhi oleh
pertumbuhan indeks PMI global yang naik dari 54,8 persen menjadi 56,6 persen
pada Juni 2021.
Baca Juga:
Saat Pemerintah Jadi Pelaku Ekonomi
Selain itu juga didukung
oleh kenaikan harga komoditas dunia, seperti gandum, minyak kelapa sawit,
kedelai, timah, aluminium, dan tembaga.
Kendati begitu,
realisasi pertumbuhan ini sesuai dengan target
Presiden Joko Widodo alias Jokowi
yang
mencapai 7 persen.
Begitu juga dengan
harapan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berkisar
7 sampai 7,5 persen. [dhn]