WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Hotman Paris memberikan pesan khusus kepada Razman Arif Nasution saat memenuhi panggilan Mabes Polri untuk menjadi saksi atas laporan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Senin (17/2/2025) pagi.
Dilansir dari kompas.com, Hotman mengungkapkan jika jika ingin meraih kesuksesan, seseorang harus fokus pada kerja keras dan karya nyata, bukan sekadar nyinyir atau menyerang orang lain.
Baca Juga:
Hotman Paris Mendadak Sakit, Sidang dengan Razman Nasution Ditunda Sepekan
“Pesan khusus Hotman Paris untuk Razman Nasution, tobat, agar bisa sukses, jangan nyinyir. Jangan nyenggol orang,” ujarnya.
Dalam pernyataan tersebut, Hotman ingin menegaskan, kesuksesan tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari kerja keras dan dedikasi.
Hotman juga menyinggung bagaimana dirinya telah membangun karier selama puluhan tahun hingga kini dikenal sebagai salah satu pengacara paling sukses di Indonesia.
Baca Juga:
Sumpah Advokat Razman dan Firdaus Dibekukan, Hotman Paris: Sulit Dicabut!
“Berkaryalah seperti saya yang bekerja dari jam 3 subuh sampai malam. Hasilnya, saya bisa mewakili ribuan naga,” ujar Hotman.
Tidak hanya itu, Hotman juga menyarankan agar lebih banyak pengacara muda mengikuti jejaknya dengan bekerja keras, berinovasi, dan memberikan pelayanan terbaik kepada klien, daripada sibuk mengomentari atau menyerang sesama rekan seprofesi.
Sementara itu, laporan Ketua PN Jakarta Utara tersebut ditujukan kepada Razman imbas ricuh di persidangan pada 6 Februari 2025 lalu.
Ada pun, sebelumnya pengacara Razman Arief Nasution yang menjadi terdakwa dalam sidang di PN Jakarta Utara mengamuk hingga membuat sidang diskorsing hakim.
Insiden tersebut juga melibatkan tim kuasa hukum Razman Nasution, di mana salah satu pengacaranya, Firdaus, nekat menginjak-injak meja pengadilan. Insiden ini terjadi dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat Razman Nasution sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, pada Kamis (6/2/2025).
Kericuhan pecah setelah Razman dan tim pengacaranya menyatakan ketidakpuasan terhadap jalannya persidangan yang digelar tertutup. Situasi semakin memanas hingga akhirnya salah satu pengacaranya nekat naik ke meja persidangan dan menginjak-injaknya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]