"Prosesnya adalah upaya yang sudah ditarget. Ada fakta
dan bukti untuk ini. TWK hanyalah justifikasi untuk target tertentu," imbuhnya.
Hotman Tambunan mengeluhkan, ketika taat beragama
diidentikkan dengan talibanisme.
Baca Juga:
Gomar Gultom Nyatakan PGI Tak Punya Kemampuan Kelola Tambang
"Kami harus taat beragama, karena agamalah yang
mengajar kami untuk berbuat seturut etika. Di KPK itu godaannya banyak sekali,
dan ancaman selalu datang. Nilai-nilai agamalah yang membuat kami tetap
bertahan," kata warga GKI Kayu Putih tersebut, seraya menunjuk rekannya yang
selama tiga tahun berturut-turut terakhir ini selalu mendapat nilai A untuk
kinerjanya.
Adri Deddy Nainggolan, yang adalah warga GKI Kebayoran
Baru, mengungkapkan keprihatinannya dengan begitu mudahnya masyarakat termakan
hoaks yang menyebutkan adanya talibanisasi di KPK.
"Tidak ada itu. Dan celakanya warga gereja pun mudah
termakan oleh isu ini," kata Adri.
Baca Juga:
Yakin Bisa Lanjutkan Kinerja Jokowi, Maruarar Sirait Dukung Prabowo-Gibran
Saor Siagian, anggota Tim Hukum yang mendampingi
mereka mengatakan, "Tiga dari Komisioner KPK periode baru lalu Kristen, dan
Sekjen KPK juga Kristen. Saut Situmorang berkali-kali berkata, tidak ada
talibanisme di KPK."
Pdt Jacky Manuputty, Sekum PGI, mengungkapkan
kegelisahannya melihat fenomena pabrikasi hoaks di medsos yang begitu mudah
merubah persepsi kita atas keadaan dan lembaga tertentu. Dan ini yang terjadi
dengan upaya pelemahan KPK ini. Dan yang tragis adalah, seperti kata Mohamad
Isnur, pabrikasi itu dilakukan oleh negara melalui lembaga KPK dan BKN.
"Ini ancaman buat masa depan bangsa kita," pungkas
Isnur yang turut dalam pertemuan tersebut.