WahanaNews.co | PT PLN (Persero) terus melakukan transformasi baik secara struktur organisasi maupun proses bisnis guna menjawab segala tantangan zaman demi menuju perusahaan energi di masa depan.
"Era yang penuh disrupsi seperti saat ini semua bergerak sangat cepat. PLN sebagai BUMN perlu trengginas dan adaptable dalam menjawab tantangan dunia," kata Direktur PLN Darmawan Prasodjo di Jakarta, Jumat (8/7/22).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sepanjang 2021, PLN mencatat peningkatan pendapatan penjualan Rp14 triliun, kenaikan EBITDA 2,9 persen, peningkatan kontribusi pajak Rp5,7 triliun serta penurunan biaya pokok penyediaan listrik Rp15 per kilowatt jam (kWh).
Selama beberapa tahun ke belakang, kata Darmawan, banyak tantangan yang membutuhkan perubahan yang cepat mulai dari perubahan iklim, disrupsi teknologi hingga situasi geopolitik dunia.
Krisis energi akibat kondisi geopolitik yang tidak stabil, salah satunya perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan harga energi primer melonjak naik dan mengakibatkan krisis energi di dunia.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Hal ini berdampak terhadap kebutuhan Indonesia terhadap gas dan bahan bakar minyak impor. Transisi ke energi domestik menjadi sebuah kebutuhan bangsa dan solusi ke depan dalam menghadapi tantangan tersebut.
Darmawan menjelaskan pihaknya melakukan pembenahan organisasi guna membuat proses bisnis lebih tangkas terutama pengambilan keputusan perlu langkah cepat dalam menelurkan kebijakan dan peningkatan layanan kepada masyarakat.
Menurutnya, transformasi mengubah yang sebelumnya kompleks, berbelit, pelayanan lambat, kontraproduktif menjadi efisien, lincah, sederhana, dinamis, dan profesional.