“Penguatan di sisi distribusi meliputi penyempurnaan konstruksi pasokan suplai energi listrik, merapikan jaringan listrik pada jalur-jalur di sekitar tempat kegiatan berlangsung, sekligus melakukan inspeksi instalasi listrik serta peremajaan peralatan pendukung lainnya,” katanya.
Abdul Rohim mengungkapkan, PLN berkomitmen untuk terus menghadirkan keandalan listrik tidak hanya selama MTQ berlangsung, tetapi juga seterusnya bagi seluruh masyarakat di Kalsel - Kalteng khususnya, dan seluruh Indonesia pada umumnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dilihat secara menyeluruh dalam pembukaan MTQ XXIX Kalsel, PLN menyiapkan pasokan listrik sebesar 2 megawatt (MW). Dalam mendukung upacara pembukaan, PLN pun menyiapkan sistem Zero Down Time Area atau layanan listrik tanpa kedip di area khusus.
Suplai listrik utama bersumber dari sistem kelistrikan Barito-Mahakam, Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai lapis kedua, dan genset sebagai lapis ketiga apabila terjadi gangguan pada suplai utama dan kedua.
Dalam mendukung sistem kelistrikan saat pembukaan di Kiram Astaka Utama, PLN menyiapkan 8 unit mobile genset dengan total daya 2.650 kilowatt (kW) sebagai back-up.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Selain itu, masih ada 6 unit UPS Mobile sebesar total 880 kilovolt ampere (kVA) juga disiapkan.
PLN juga menyiapkan 19 unit mobile genset kapasitas 100 kW, 200 kW hingga 500 kW. Selain itu, 10 Unit Gardu Bergerak (UGB), 2 unit Unit Cubicle dan Kabel Bergerak (UCKB) dan 23 Unit Automatic Transfer Switch (ATS) juga telah terpasang.
Untuk memberikan pelayanan tanpa kedip dalam MTQ XXIX Kalsel, PLN menerjunkan tim pengamanan pasokan kelistrikan sebanyak 270 personel yang berasal dari Pelayanan Teknik 52 personel, Tim Khusus Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) 51 personel, dan 167 personel pegawai PLN.