"Beliau sampaikan beliau berkenalan dan berhubungan erat dengan Pak Benny Moerdani dalam melakukan upaya rekonsiliasi dari konfrontasi antardua negara tersebut saat itu," imbuh dia.
Rano mengatakan Anwar Ibrahim menceritakan kenangan masa lampaunya bersama Jenderal Benny Moerdani sepanjang kegiatan dari holding room sampai hendak meninggalkan TMPNU Kalibata.
Baca Juga:
Profil Kolonel Kopassus Amril Hairuman yang Ditunjuk Memimpin Upacara HUT ke-80 RI
"Jadi beliau berbicara soal kedekatannya dengan Jenderal Benny Moerdani mulai dari keluar holding room hingga ke gerbang, di mana kalau kita mau masuk gerbang TMPNU itu kita harus melakukan penghormatan, dan saat hendak pulang kita juga harus melakukan penghormatan terakhir," tutur Rano.
"Sampai jalan dari holding room sampai gerbang TMPNU, beliau bercerita tentang Jenderal Benny Mordani, bahkan sampai menuju kendaraan, beliau masih membicarakan Jenderal Benny Moerdani," tambah Rano.
Anwar Ibrahim, imbuh Rano, mengatakan dalam ingatannya Jenderal Benny Moerdani adalah pasukan tentara dengan baret merah. Rano kemudian mengatakan Anwar Ibrahim juga membicarakan soal Malaysia yang memiliki pasukan khusus seperti Kopassus milik TNI.
Baca Juga:
Kopassus Diperkuat, Pasukan Siap Tanggap Bakal Tersebar di Enam Pulau Besar
"Beliau bilang, 'Pak Benny jenderal baret merah, kalau di tempat kami itu pasukan khusus. Kami juga punya juga pasukan seperti baret merah tentara Indonesia'," pungkas Rano.
Meski demikian Anwar Ibrahim tak mengunjungi pusara Jenderal Benny Moerdani dan Jenderal AH Nasution, lantaran prosesi tabur bunga tak ada dalam kegiatan protokoler tamu negara.
"Kami tidak mengacarakan untuk kegiatan tabur bunga, tamu negara hanya peletakan karangan bunga. Kami tidak ke makam-makam, acara protokolernya tidak seperti itu," ucap Rano.