Menurutnya, sangat tak lazim apabila
polisi mengendurkan penjagaan setelah terlibat baku tembak sebelumnya.
Apalagi, mereka sedang membawa terduga
pelaku yang terlibat dalam baku tembak itu.
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Polisi yang bertugas, kata dia,
ceroboh sehingga menyebabkan laskar FPI itu tewas di dalam mobil.
Padahal, seharusnya, penyidik tak perlu sampai menembak laskar dari jarak dekat ketika
mereka tak bersenjata.
"Polri yang seharusnya terlatih,
terbukti tidak promoter (profesional, modern, terpercaya), dan tidak mampu melumpuhkan anggota FPI yang tidak bersenjata,
sehingga para polisi itu main hajar menembak dengan jarak dekat, hingga keempat anggota FPI itu tewas," kata Neta, menerangkan analisisnya.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
Oleh sebab itu, menurutnya, saat ini pemerintah perlu membentuk Tim Independen Pencari Fakta, sehingga kasus tersebut bisa menjadi terang.
IPW mendesak agar Presiden Joko Widodo
turun langsung memerintahkan pembentukan tim independen tersebut guna mengusut
simpang siur informasi yang selama ini beredar di masyarakat.
"Jika Jokowi mengatakan tidak
perlu Tim Independen Pencari Fakta dibentuk, berarti sama artinya bahwa
Presiden tidak ingin kasus penembakan anggota FPI ini diselesaikan tuntas
dengan terang benderang," kata Neta.