"Kami tidak mengetahui pasti ke mana tujuan mereka sehingga melarikan diri dari lokasi pengungsian. Tapi, kuat dugaan mereka menuju ke Malaysia," kata Sapruddin.
Sebelumnya, sebanyak 229 imigran Rohingya ditampung di tempat itu setelah mereka terdampar dalam dua gelombang di dua titik terpisah di Kabupaten Aceh Utara pada November 2022.
Baca Juga:
Lagi, Hj Asmidar Laksanakan Silaturahmi Langsung Dengan Masyarakat di Kegiatan Reses yang ke-2 Tahun 2023
Kementerian Luar Negeri RI menduga sejumlah pihak asing sengaja mengarahkan pengungsi Rohingya ke Aceh sebagai tempat persinggahan sementara.
Berdasarkan analisis Kemenlu, imigran Rohingya itu awalnya terkonsentrasi di kamp pengungsian di Bangladesh.
Namun, lokasi itu saat ini sudah kelebihan kapasitas.
Baca Juga:
Mendagri Surati Ketua DPR Aceh untuk Usulkan 3 Nama Calon Pj Gubernur
Banyak pengungsi kemudian berupaya mencari suaka ke Malaysia lewat kelompok-kelompok kecil atau sindikat perdagangan manusia.
Pengungsi Rohingya itu rela membayar sejumlah uang untuk bisa melakukan perjalanan lewat laut dengan tujuan utama ke Malaysia.
Di atas kapal, mereka dibekali alat GPS yang langsung terkoneksi ke sejumlah lembaga internasional, baik itu LSM maupun kedutaan besar.