WahanaNews.co | Soni
Eranata atau Ustadz Maaher diketahui meninggal dunia di Rutan Mabes Polri
karena sakit. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono memastikan, pihak
keluarga mengetahui penyakit yang diidap Ustadz Maaher.
Baca Juga:
Tragedi Keluarga: Pelaku Pembantaian 5 Orang di Aceh Ternyata Keponakan Sendiri
"Dan yang menjadi catatan dari kami adalah penyakit
yang diderita oleh Saudara Soni Eranata itu diketahui oleh keluarga. Yaitu
dengan adanya surat pernyataan dari keluarga bahwa keluarga mengetahui penyakit
yang diderita oleh Saudara Soni Eranata. Di pernyataan yang ditandatangani oleh
istri almarhum," tutur Rusdi sambil menunjukkan surat pernyataan itu,
dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (10/2/2021).
Rusdi mengatakan meninggalnya Ustadz Maaher murni disebabkan
penyakit yang diidapnya. Rusdi berharap tidak ada lagi isu liar yang mencuat
imbas meninggalnya Ustadz Maaher di Rutan Mabes Polri.
"Sekali lagi bahwa penyakit yang diderita oleh almarhum
itu diketahui oleh keluarga dan dapat dijelaskan di sini bahwa meninggalnya
almarhum murni disebabkan oleh sakit," imbuh Rusdi.
Baca Juga:
Bagi Anda Pemula, Ini 7 Tips Membangun Rumah dengan Dana Terbatas
Rusdi juga memaparkan, sebelum Ustadz Maaher meninggal, dia
sempat menolak tawaran dirawat di RS Polri. Saat itu, lanjut Rusdi, Maaher
bersikeras ingin berada di Rutan Mabes Polri.
"Kemudian sekitar tanggal 6 Februari 2021, dokter sudah
menyarankan kepada tersangka atas nama Soni Eranata untuk dilakukan perawatan
kembali di RS Polri. Tetapi yang bersangkutan senantiasa menolak dan ingin
tetap berada di rumah tahanan Bareskrim dan tentunya mendapat perawatan dari
dokter kepolisian," ujarnya.
"Kemudian pada tanggal 8 Februari 2021, sekitar pukul
19.30 WIB tersangka atas nama Soni Eranata meninggal dunia," sambungnya.
Terlepas hal itu, Rusdi meminta semua pihak mendoakan
almarhum Ustadz Maaher.
"Tentunya yang terpenting bagi kita semua, untuk
mendoakan semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT. Dan tentunya dengan
kejelasan ini menghilangkan kesimpangsiuran penyebab dari pada meninggalnya
Saudara Soni Eranata," ucapnya.
Sebelumnya, pihak keluarga menegaskan, selama ditahan,
Ustadz Maaher diperlakukan dengan baik. Jamal, kakak ipar almarhum Ustadz
Maaher, mengatakan Ustadz Maaher sebelumnya menderita penyakit TB usus, jauh
sebelum tersandung kasus ujaran kebencian.
"Aman kok, almarhum nggak disiksa. Sejauh ini penyidik
perlakuannya baik," ujar Jamal di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran,
Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2).
Ustadz Maaher, menurut dia, tengah menjalani perawatan
sebelum ditahan. Jamal menuturkan banyak pihak yang menanyakan ihwal kebenaran
Ustadz Maaher mengalami penyiksaan sebelum meninggal dunia. Dia pun menegaskan
bahwa kabar tersebut hoax.
"Jadi minta tolong teman-teman media bantu nge-counter
hoax-hoax itulah," ucapnya.
"Iya ngebantah, nggak bener itu semua," dia
memastikan. [qnt]