WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang berlangsung di Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025), Polri memperkenalkan teknologi terbaru berupa Robot Dog dan Humanoid.
Teknologi ini dirancang untuk menunjang tugas keamanan serta patroli di era digital.
Baca Juga:
Transformasi Digital ATR/BPN Jadi Strategi Nasional Amankan Kepemilikan Tanah Rakyat
Langkah ini menjadi bagian dari upaya modernisasi institusi melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi robotik.
Sejumlah fakta menarik pun terungkap di balik penggunaan robot canggih ini:
1. Dikembangkan oleh Perusahaan Lokal
Baca Juga:
Maudy Ayunda Puji Inovasi Digital dalam Sistem Pembelajaran Modern
Robot Dog dan Humanoid yang diperkenalkan Polri merupakan hasil karya PT Sari Teknologi, sebuah perusahaan dalam negeri yang digerakkan oleh inovasi anak bangsa.
2. Disesuaikan dengan Kebutuhan Operasional Polri
Teknologi yang diterapkan pada robot ini telah dirancang sesuai dengan tantangan yang dihadapi aparat.
Salah satunya adalah robot i-K9 yang mampu beroperasi selama 8 jam dalam kondisi cuaca ekstrem.
i-K9 juga dibekali kecerdasan buatan (AI), sementara robot Humanoid tengah dikembangkan untuk mampu melakukan pemindaian wajah.
3. Simbol Transformasi dan Modernisasi
Robot-robot ini tak hanya menjadi alat bantu teknis, tetapi juga merepresentasikan semangat transformasi Polri menuju lembaga kepolisian yang lebih modern dan responsif terhadap kemajuan teknologi.
4. Bagian dari Rencana Strategis 2025–2045
Penggunaan teknologi robotik telah dicantumkan dalam Rencana Strategis Polri 2025–2045 sebagai bagian dari roadmap digitalisasi.
Bahkan, anggaran untuk pengadaan robot ini telah dirancang dan dijadwalkan untuk mulai direalisasikan pada tahun 2026.
5. Dilengkapi Teknologi Pemindai dan Kamera 360 Derajat
Robot humanoid dibekali kemampuan pemindai wajah serta kamera dengan sudut pandang 360 derajat. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas pemantauan lalu lintas secara real time dan menyeluruh.
6. Didesain untuk Menangani Situasi Berisiko Tinggi
Robot Dog dan Humanoid juga dikembangkan untuk menghadapi skenario berbahaya, seperti penjinakan bahan peledak, situasi penyanderaan, dan evakuasi saat bencana.
Dengan teknologi ini, personel dapat tetap aman saat menghadapi situasi ekstrem.
7. Adaptasi dari Kepolisian Internasional
Polri mengadopsi konsep serupa yang telah lebih dahulu diterapkan oleh kepolisian di berbagai negara.
Misalnya, Thailand menggunakan humanoid, Dubai memakai robot untuk layanan publik, China dengan robot patroli, serta Singapura yang mengembangkan cyborg kecoak untuk evakuasi korban bencana.
Langkah Polri ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju institusi yang lebih tanggap terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat di era digital.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]