WahanaNews.co | Kepala Badan Pemelihara Keamanan
(Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto, menekankan beberapa arahan Presiden Joko Widodo selama
penerapan PPKM Level 4 yang diperpanjang hingga 2 Agustus 2021.
"Intensifkan
hasil Ops Aman Nusa II, laksanakan dengan konsisten, proaktif dan koordinatif,"
tegas Arif.
Baca Juga:
Daftar Wilayah PPKM Level 4 Serta Aturan yang Berlaku
Adapun
penekanan arahan Presiden Joko Widodo yang harus dengan baik diterjemahkan di
lapangan itu, antara lain, pengaturan operasional pasar tradisional, PKL,
dan warung makan.
Terkait
hal itu, Arief menekankan agar betul-betul dikontrol terkait jam buka dan
penegakan protokol kesehatannya.
"Koordinasi
dengan Pemda dan Dinas Pasar. Lakukan pengurangan jumlah pedagang di pasar lalu
dibuatkan atau usulkan lokasi perluasan di luar pasar hingga pengaturan
parkir," ujar Arief.
Baca Juga:
Covid-19: Daerah PPKM Level 4 Bertambah
Kemudian,
sambung Arief, selama penerapan PPKM Level 4 bagaimana peran Polri mengurangi
beban masyarakat.
Dalam
hal ini, penyaluran bantuan sosial, sembako yang harus dikawal sepenuhnya
hingga tepat sasaran.
Arief,
sebagaimana penekanan Presiden Jokowi, juga meminta memetakan wilayah dengan
angka kematian tinggi, dengan memantau peningkatan kapasitas RS, isolasi
terpusat hingga peningkatan ketersediaan oksigen.
Oleh
karena itu, pelaksanaan Operasi Aman Nusa II Lanjutan ini Arief meminta agar
jajaran berkoordinasi dengan Forkompimda, kolaborasi dan sinergitas.
"Polri
agar mendinamisasi sinergitas seluruh komponen. Dan tak kalah penting kesehatan
dan keselamatan personel diutamakan," tandas Arief.
Lalu
kemudian, Arief menekankan dalam rangka peningkatan kepatuhan masyarakat
terhadap prokes merupakan aspek penting dalam penurunan jumlah kasus positif.
Dengan
cara, melakukan sosialisasi dan edukasi masif baik secara langsung dengan mobil
patroli maupun melalui media sosial.
"Dilakukan
pada komunitas level terkecil, penegakan prokes dilakukan dengan cara humanis,
hindari cara arogan," tekan Arief.
Dalam
pelaksanaan 3T, Arief mengarahkan agar mengintesifkan pada level PPKM Mikro
dengan berkoordinasi kepada 4 pilar.
Lalu
bentuk tracer untuk laksanakan tracing sekaligus melaksanakan
sosialisasi atau edukasi prokes dan memastikan ketersediaan alat testing (antigen/PCR).
Sejauh
ini, kata Arief, jumlah tracer di 34
Polda berjumlah 61.217, yang terbagi 58.929 tracer di lapangan dan 2.288 tracer di ruang
digital.
Pelaksanaan
vaksinasi juga turut menjadi atensi, sehingga personel harus memperhatikan dan memastikan jumlah warga yang telah
dilakukan vaksin.
Arief
menekankan agar akselerasi vaksinasi dielaborasi sehingga target herd immunity segera tercapai di
komunitas. [dhn]